- Kebun Sawit PT Musim Mas di Hutan Produksi Terbatas Desa Ukui Disuntik Mati
- Petugas Avsec dan Lanud RSN Gagalkan Penyelundupan 2 Kg Sabu di Bandara SSK II Pekanbaru
- HUT ke-26 Rohil, Kapolres dan Bupati Pimpin Penanaman Pohon dalam Program Green Policing Kapolda Riau
- Konflik Tanah Warisan Berujung Maut, Adik Tewas Ditikam Kakak Kandung di Kampar
- Hidroponik dan Pengolahan Limbah Rumah Tangga, Wujudkan Green Economy Berbasis E-Commerce
- Green Policing dan Bakti Sosial, Strategi Propam Polda Riau Bangun Kepercayaan Masyarakat
- Ciptakan Keamanan di Wilkum Batu Hampar TNI-POLRI Gelar Patroli Gabungan di Jalan Lintas Baa Bantaian
- Didampingi Kapolsek Kandis, Bupati Siak Sukses Mediasi Konflik Buruh Bongkar Muat
- Bejat! Ayah Tiri di Kampar Cabuli Anak di Bawah Umur Sejak Usia 6 Tahun, Korban Trauma Berat
- Kejari Inhu Tetapkan 9 Tersangka Korupsi Kredit Bermasalah di Perumda BPR Indra Arta, Negara Diduga Rugi Rp15 Miliar
Ada Perkampungan Imigran Ilegal di Pekanbaru

Keterangan Gambar : Lokasi perkampungan pengungsi ilegal di belakang Kantor Rudenim Kota Pekanbaru(foto:ref)
Pekanbaru, FNIndonesia.com - Kurang lebih 150 imigran ilegal asal Rohingya mendirikan perkampungan di Kota Pekanbaru. Merkea mendirikan tenda-tenda darurat di sebuah gang di Jalan Wan Datuk Abdul Jamal, belakang gedung purna MTQ Kota Pekanbaru.
Berdasarkan pantauan di lokasi, Selasa (21/5/2024), ratusan pengungsi Rohingya itu terlihat mendirikan belasan tenda di sebuah lahan kosong dekat Rumah Detensi Imigran (Rudenim) Pekanbaru. Tenda yang mereka dirikan cukup sederhana yang terbuat dari terpal, bambu dan kain.
Baca Lainnya :
- Aset Penunggak Pajak Rp9,2 M Disita Kanwil DJP Riau0
- Pimpinan Pesantren di Inhu Ditangkap Atas Tuduhan Lecehkan 8 Santriwati0
- Bandar Shabu Mantulik Diringkus Usai Bikin Resah Warga Kampar0
- Soal Kasus Vina, Anggota DPR Yakin Polisi dapat Tuntaskan: Jangan Terprovokasi0
- Mantan Kabareskrim Minta Publik Sabar dan Tak Berasumsi Terkait Kasus Vina0
Tenda-tenda dihuni oleh kaum laki-laki, perempuan, dan anak-anak. Ada juga imigran yang terlihat memiliki bayi yang baru lahir.
Sayedullah, salah satu imigran asal Rohingya mengatakan,dia bersama rombongan masuk ke Indonesia melalui Banda Aceh. Empat bulan di Aceh, mereka diangkut ke Pekanbaru menggunakan bus.
"Kami dari Aceh lalu ke Pekanbaru. Alhamdulillah di Pekanbaru di kasih makan orang baik. Ada 150 orang laki-laki, perempuan dan anak-anak," kata Sayedullah.
Sementara itu, imigran Rohingya lainnya, Sulaidbosa mengatakan dirinya telah berada di Kota Pekanbaru selama 2 bulan. Sebelumnya dia bersama rombongannya berada di Aceh selama 4 bulan. Dia mengatakan, etnis Rohingya rela meninggalkan tanah kelahirannya karena selalu mendapat tekanan di negerinya sendiri.
"Kami diserang oleh bangsa kami sendiri karena kami Muslim. Sepertinya pemerintah di sana tidak menginginkan kehadiran kami," katanya.(***)