- Ratusan Siswa SMK Migas Bumi Melayu Riau Deklarasi Anti Narkoba Bersama BNNK Pekanbaru
- Lewati Jalur Rawan Harimau dan Buaya, Polres Inhu Berhasil Ungkap Ratusan Kayu Ilegal di Indragiri Hulu
- Satlantas Polresta Pekanbaru Fasilitasi Penyandang Disabilitas untuk Mendapatkan SIM D
- Gagal Menanjak, Truk Bermuatan Berat Terbalik di Simpang Gelombang Kandis
- Kejati Riau Tetapkan Pengacara PT SPRH Tersangka Korupsi Dana PI, Enam Kali Mangkir Sebelum Ditangkap
- Wali Kota Pekanbaru Serahkan Bantuan Rp1,5 Miliar untuk Korban Banjir Bandang dan Longsor di Aceh
- Ditlantas Polda Riau Gelar Forum LLAJ, Bahas Kerusakan Jalan dan Persiapan Pengamanan Nataru
- Kodam XIX/Tuanku Tambusai Gelar Karya Bakti Hari Juang TNI AD 2025, Perkuat Sinergi dan Kepedulian Lingkungan
- 232 Personel Kodam XIX/TT Ikuti Pelatihan CoreTax, Dorong Pengelolaan Anggaran yang Lebih Transparan
- 31 Unit Truk Tangki Air Bersih Dikirim Polda Riau untuk Bantu Korban Bencana di Sumatera Barat
Bandara SSK II Gandeng PPDI Riau Gelar Pelatihan Membatik bagi Penyandang Disabilitas

Keterangan Gambar : Foto : Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim
FN Indonesia Pekanbaru — Dalam semangat mendorong kesetaraan dan pemberdayaan kelompok rentan, Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru bekerja sama dengan Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Provinsi Riau menggelar pelatihan membatik bagi 10 penyandang disabilitas. Kegiatan ini menjadi bagian dari program Corporate Social Responsibility (CSR) bandara yang menitikberatkan pada inklusi sosial dan penguatan ekonomi masyarakat.
Selama empat hari penuh, para peserta mengikuti pelatihan intensif di Rumah Batik Seroja, Pekanbaru. Di bawah bimbingan pelatih profesional, mereka tidak hanya diajarkan teknik membatik tradisional, namun juga diberikan pemahaman dasar kewirausahaan sebagai bekal membangun usaha mandiri ke depan.
“Kami tidak hanya ingin memberikan keterampilan teknis, tetapi juga membangun kepercayaan diri dan semangat berkarya bagi para peserta. Ini adalah bagian dari komitmen kami untuk menciptakan ruang yang inklusif di setiap lini layanan dan kontribusi sosial,” ujar Radityo Ari Purwoko, General Manager Bandara SSK II, saat membuka kegiatan.
Baca Lainnya :
- Tinggalkan Radikalisme, 34 Eks Anggota Anshor Daulah Ikrar Setia kepada NKRI0
- Semangat Sinergi, Olahraga Bersama Kapolda Riau dan Lintas Instansi Sambut Hari Bhayangkara ke-790
- FKGI Serukan Aksi Nyata Selamatkan Habitat Gajah di Taman Nasional Tesso Nilo0
- Peduli Sesama, Polsek Pekanbaru Kota Bagikan Paket Sembako Sambut HUT Bhayangkara ke-790
- Domang dan Tari Jadi Ikon Konservasi Riau, Kapolda Riau Deklarasikan Diri Sebagai Bapak Angkat Gajah TNTN0
Menurutnya, pelatihan ini menjadi tonggak penting dalam memperluas cakupan CSR bandara, yang selama ini telah menyentuh berbagai sektor, mulai dari lingkungan, pendidikan, hingga pemberdayaan masyarakat. Kali ini, perhatian khusus diberikan kepada penyandang disabilitas sebagai kelompok yang selama ini masih menghadapi keterbatasan akses terhadap pelatihan kerja dan kesempatan berwirausaha.
Ketua PPDI Riau, Surflayman, S.Sos, yang akrab disapa Imen, menyambut baik inisiatif tersebut. Ia menegaskan bahwa pelatihan ini dirancang berdasarkan kebutuhan nyata para peserta dan dilakukan secara partisipatif.
“Kami memastikan bahwa setiap individu mendapat pendampingan yang sesuai dengan kemampuan dan potensi masing-masing. Ini adalah bentuk kolaborasi yang mengedepankan empati dan keberdayaan,” jelasnya.
Dari pelatihan tersebut, lahirlah sebuah kelompok usaha bersama yang diberi nama Rumah Batik Duva Widuri. Inisiatif ini diharapkan tidak hanya menjadi wadah berkarya, tetapi juga langkah awal menuju kemandirian ekonomi bagi para penyandang disabilitas yang terlibat.
Manajemen Bandara SSK II menyatakan komitmennya untuk terus memperluas peran sosial dengan membuka lebih banyak ruang pembelajaran inklusif dan pemberdayaan ekonomi masyarakat marjinal.
“Langkah kecil ini semoga bisa menjadi inspirasi bagi lebih banyak pihak, baik swasta maupun publik, untuk turut mendukung gerakan inklusi sosial. Karena pada dasarnya, tidak ada yang boleh tertinggal,” tutup pernyataan resmi dari pihak bandara.
Melalui pelatihan membatik ini, Bandara SSK II tidak hanya membantu membekali keterampilan teknis, tetapi juga menyalakan api semangat dalam diri para peserta untuk terus berkarya dan berdaya dalam menghadapi masa depan. Kolaborasi ini menjadi contoh konkret bahwa keberagaman adalah kekuatan, dan inklusi adalah jalan menuju kemajuan bersama. (***)











