- Nikah Massal Gratis Pemko Pekanbaru Pecahkan Rekor MURI, Prosesi Tepuk Tepung Tawar Terbanyak
- Ditreskrimsus Polda Riau Bongkar Ilegal Logging di Rohul, Dua Pelaku Ditangkap dan Dua DPO Diburu
- DPC PA GMNI Humbahas Desak Kampus di Sumut Turunkan Mahasiswa sebagai Relawan Untuk Pemulihan Bencana
- BNNK Pekanbaru Gandeng PKK dan DWP Jadi Garda Terdepan Cegah Penyalahgunaan Narkoba di Lingkungan Keluarga
- Polda Riau Salurkan Bantuan Tahap IV untuk Korban Bencana di Sumatera, 3.459 Peralatan Dikirim
- Polres Rokan Hilir Musnahkan 79,98 Kg Sabu, Tekankan Komitmen Perang Melawan Narkoba
- Kapolres Rokan Hilir Terima Kunjungan Danrem 031/Wira Bima, Perkuat Sinergi TNI–Polri
- Penguatan Literasi Masyarakat, Komdigi Dorong Optimalisasi KIM Lewat Bimtek di Pekanbaru
- Polres Rohil Gagalkan Peredaran 79,98 Kg Sabu, Kurir Residivis Kembali Diringkus
- Menko Polkam Salurkan Ribuan Paket Bantuan Korban Bencana di Aceh Tamiang, Pastikan Distribusi Tepat Sasaran
Domang dan Tari Jadi Ikon Konservasi Riau, Kapolda Riau Deklarasikan Diri Sebagai Bapak Angkat Gajah TNTN

Keterangan Gambar : Foto : Istimewa
FN Indonesia Pekanbaru — Semangat pelestarian lingkungan dan budaya lokal menggema dalam perhelatan seni yang sarat makna bertajuk “Domang dan Tari sebagai Ikon Konservasi Alam di Riau”, Rabu malam (25/6/2025), di kawasan kuliner malam Jalan Cut Nyak Dien, Kota Pekanbaru. Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian menyambut Hari Bhayangkara ke-79 yang mengusung semangat Polri yang semakin humanis, dekat dengan masyarakat dan alam.
Dalam suasana yang hangat dan penuh antusiasme, Kapolda Riau Irjen Pol Herry Heriawan, S.I.K., M.H., M.Hum hadir secara langsung dan tampil bukan hanya sebagai pejabat, tetapi sebagai sosok pemimpin yang memiliki kepedulian mendalam terhadap isu-isu ekologis dan pelestarian budaya.

Baca Lainnya :
- Mutasi Pejabat Polda Riau, AKBP Boby Putra Sebayang Jabat Kapolres Kampar0
- Ditreskrimsus Polda Riau Bongkar Sindikat Judi Online Bermodus Game Higgs Domino, Omzet Capai Rp 3,6 Miliar0
- Kapolda Riau Launching Program JALUR: Menyusuri Sungai, Merawat Budaya, Membangun Negeri0
- Sambut Hari Bhayangkara ke-79, Polda Riau dan Pemko Pekanbaru Deklarasi Kampung Dalam Bebas Narkoba0
- Ratusan Massa Serukan Penyelamatan TNTN, Serahkan Boneka Gajah dan Petisi ke Kantor Gubernur dan Kejati Riau0
Malam itu, ia mendeklarasikan dirinya sebagai Bapak Angkat Domang dan Tari, dua ekor gajah jinak yang tinggal di Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) dan kini diangkat sebagai ikon perjuangan lingkungan dan budaya Riau. Deklarasi tersebut menjadi simbol komitmen bahwa pelestarian alam bukanlah tanggung jawab segelintir orang, melainkan misi kolektif lintas generasi.
“Domang dan Tari bukan sekadar nama atau simbol. Mereka adalah suara yang mewakili alam, budaya, dan makhluk yang selama ini tersingkir oleh derasnya arus pembangunan,” ujar Irjen Pol Herry Heriawan dalam sambutannya yang mengundang tepuk tangan meriah dari warga.
Dengan mengangkat tema “Polri untuk Masyarakat dan Alam Riau”, pentas seni malam itu menyuguhkan pertunjukan budaya khas Melayu yang memadukan puisi, musik tradisional, dan tarian bertema lingkungan. Pentas tersebut tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga ruang refleksi dan kritik sosial tentang ketimpangan ekologi, modernisasi yang melupakan akar budaya, hingga kegelisahan masyarakat akan nasib bumi tempat berpijak.
Kapolda menekankan bahwa seni adalah bentuk protes yang elegan dan menggugah, terlebih ketika pesan-pesan lingkungan disampaikan dengan pantun dan gerakan tari. "Mereka tak punya pengeras suara untuk berteriak. Tapi mereka punya pantun, puisi, dan gerakan sebagai bentuk protes lembut untuk kita semua," ucapnya.
Irjen Herry Heriawan menegaskan bahwa di bawah kepemimpinannya, Polda Riau akan memperkuat peran Polri sebagai penjaga harmoni sosial dan ekologis. Salah satu strategi konkret yang mulai digerakkan adalah sinergi dengan UMKM ramah lingkungan serta edukasi kepada generasi muda agar mencintai budaya dan peduli pada alam sejak dini.
“Pemilihan lokasi acara di pusat kuliner malam ini bukan tanpa alasan. Saya ingin pesan konservasi ini langsung menjangkau masyarakat luas, termasuk generasi muda yang hari ini menjadi agen perubahan,” jelasnya.

Kapolda juga menyerukan gerakan hidup bersih, pengurangan penggunaan plastik sekali pakai, serta penanaman pohon sebagai langkah nyata menyelamatkan bumi dari krisis ekologis. Menurutnya, lingkungan yang lestari dan budaya yang kuat akan melahirkan masyarakat yang berdaya dan berkarakter.
Sebagai penutup acara, dilakukan penandatanganan simbolik oleh Kapolda dan para undangan di atas spanduk bergambar Domang dan Tari. Tindakan ini menandai semangat kolektif dalam menjaga warisan budaya dan alam Riau sebagai amanah untuk anak cucu di masa depan.
“Rumahku, rumah Domang dan Tari. Mari wariskan bumi ini kepada anak-cucu kita dalam keadaan hidup, bukan hanya sebagai kenangan,” tutup Irjen Pol Herry Heriawan, yang disambut dengan standing ovation dari ratusan hadirin.
Acara ini menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antara seni, budaya, dan kepemimpinan yang berjiwa lingkungan dapat menyulut kesadaran baru di tengah masyarakat untuk bergerak bersama menjaga bumi dan jati diri daerah.











