- Pasokan Cabai Sleman Tiba di Pekanbaru, Pemprov Riau Turunkan Lewat Pasar Murah Rp56 Ribu per Kilo
- Bantuan Tahap II, Polda Riau Berangkatkan Tim Trauma Healing, Logistik dan Alat Berat ke Agam Sumatera Barat
- Solidaritas untuk Sumbar, Polres Kampar Lepas Bantuan Kemanusiaan ke Lokasi Banjir-Longsor Sumbar
- Tiga Pemuda di Kampar Ditangkap Polisi Setelah Keroyok Remaja hingga Luka Serius
- Kolaborasi Lapas Pekanbaru dan Polda Riau Berhasil Ungkap Jaringan Narkoba Kendali dari Dalam Penjara
- Ditresnarkoba Polda Riau Musnahkan 26,9 Kg Sabu, Aset Bandar Rp3 Miliar ikut Disita
- Polda Riau Sita Rp3 Miliar dan Aset Bandar Narkoba dalam Kasus TPPU Jaringan Sabu Internasional
- Kapolres Kampar Kerahkan 15 Personel Membantu Pencarian Korban Banjir dan Longsor di Agam Sumatera Barat
- Respons Cepat Polda Riau, Bantuan Logistik Mengalir ke Posko Bencana di Nagari Salareh Timur
- Polda Riau Kerahkan Alat Berat, Empat Titik Akses Jalan Akibat Longsor di Agam Berhasil Dibuka
Polresta Pekanbaru Berhasil Ungkap Sindikat Kasus Penipuan Online, WNA Nigeria Diamankan

Keterangan Gambar : Polresta Pekanbaru Berhasil Ungkap Sindikat Kasus Penipuan Online, WNA Nigeria dan 2 Pelaku Wanita Muda Diamankan/FNindonesia FOTO : FERDIAN ERIANDY
FN Indonesia Pekanbaru - Kepolisian Resor Kota (Polresta) Pekanbaru berhasil mengungkap kasus tindak pidana penipuan berbasis elektronik yang merugikan korban hingga ratusan juta rupiah.
Dalam pengungkapan ini, seorang warga negara Nigeria berinisial VI alias Nnaji alias Acolink telah diamankan sebagai tersangka.

Baca Lainnya :
- Terima Kunjungan Silaturahmi FKPMR, Ini Pesan Kapolda Riau Irjen M Iqbal0
- Pangdam I/BB Mayjen Rio Firdianto Kunjungi Makorem 031/Wira Bima Pekanbaru0
- Wakapolda Riau Pimpin Rapat Analisis dan Evaluasi Ketahanan Pangan di Polda Riau0
- Kapolda Riau Irjen Iqbal Sambut Kedatangan Pangdam I/BB Mayjen TNI Rio Firdianto0
- Kapolda Riau Puji Kapolres Bengkalis yang Berhasil Ungkap Kasus Narkotika Internasional0
Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru, Kompol Berry Juana Putra mengungkapkan, kasus ini bermula dari perkenalan korban, DF (44), dengan pelaku melalui media sosial Facebook. Pelaku mengaku berasal dari Amerika Serikat dan menjanjikan sejumlah uang kepada korban.
"Pelaku menjanjikan korban hadiah uang sebesar 30.000 dolar AS yang akan dikirim melalui ATM, Namun, korban diminta mentransfer sejumlah uang terlebih dahulu agar ATM tersebut bisa lolos" tutur kasat Reskrim.
Selanjutnya, pelaku mengirimkan informasi bahwa korban harus mentransfer sejumlah uang untuk bisa menerima kiriman tersebut. Korban pun mentransfer uang senilai Rp 365 juta ke rekening atas nama Anggi Ayu Putri.
Setelah menerima laporan dari korban, polisi melakukan penyelidikan dan berhasil menangkap dua orang yang diduga terlibat, yakni Putri Indah Sari dan Dina Asih.
Dari hasil interogasi, terungkap bahwa dana hasil penipuan tersebut dikirimkan kepada seorang warga negara Nigeria yang berdomisili di Bali, yakni VI alias Nnaji.
Pada 12 Februari 2025, tim Polresta Pekanbaru berangkat ke Bali dan bekerja sama dengan Polres Gianyar untuk mengamankan tersangka di sebuah kontrakan di Jalan Raya Mambal, Kabupaten Gianyar, Bali.
Dari tangan tersangka, polisi menyita sejumlah barang bukti, yakni, buku tabungan Bank BCA atas nama Dina Asih, paspor atas nama Valentine Iheanacho, satu unit sepeda motor Yamaha Gear warna merah-hitam, dan dua unit ponsel (iPhone 13 dan Oppo)
Saat ini, polisi masih memburu seorang tersangka lainnya yang diduga sebagai dalang utama dalam kasus ini, yakni seorang warga negara Nigeria berinisial A. Tersangka A diduga merupakan bos dari DA dan bekerja sama dengan VI dalam melakukan penipuan daring.
Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru menyatakan bahwa pihaknya akan terus mengembangkan kasus ini dan melakukan pengejaran terhadap pelaku lainnya.
“Kami telah mengamankan pelaku utama dan masih memburu tersangka lainnya yang terlibat dalam jaringan kejahatan ini,” ujarnya.
Selanjutnya, untuk para pelaku, di bawa Mapolresta Pekanbaru untuk proses lebih lanjut. Lalu melakukan pengejaran terhadap pelaku lain yang masih buron.
Kasus ini menjadi peringatan bagi masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam berinteraksi di dunia maya dan tidak mudah percaya dengan iming-iming hadiah atau transfer uang dari orang yang belum dikenal. Kepolisian mengimbau masyarakat untuk segera melapor jika mengalami kejadian serupa.
Akibat perbuatannya para tersangka dijerat dengan Pasal 28 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2024 tentang perubahan kedua atas UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) serta Pasal 378 KUHP tentang penipuan.(***)











