- Ratusan Siswa SMK Migas Bumi Melayu Riau Deklarasi Anti Narkoba Bersama BNNK Pekanbaru
- Lewati Jalur Rawan Harimau dan Buaya, Polres Inhu Berhasil Ungkap Ratusan Kayu Ilegal di Indragiri Hulu
- Satlantas Polresta Pekanbaru Fasilitasi Penyandang Disabilitas untuk Mendapatkan SIM D
- Gagal Menanjak, Truk Bermuatan Berat Terbalik di Simpang Gelombang Kandis
- Kejati Riau Tetapkan Pengacara PT SPRH Tersangka Korupsi Dana PI, Enam Kali Mangkir Sebelum Ditangkap
- Wali Kota Pekanbaru Serahkan Bantuan Rp1,5 Miliar untuk Korban Banjir Bandang dan Longsor di Aceh
- Ditlantas Polda Riau Gelar Forum LLAJ, Bahas Kerusakan Jalan dan Persiapan Pengamanan Nataru
- Kodam XIX/Tuanku Tambusai Gelar Karya Bakti Hari Juang TNI AD 2025, Perkuat Sinergi dan Kepedulian Lingkungan
- 232 Personel Kodam XIX/TT Ikuti Pelatihan CoreTax, Dorong Pengelolaan Anggaran yang Lebih Transparan
- 31 Unit Truk Tangki Air Bersih Dikirim Polda Riau untuk Bantu Korban Bencana di Sumatera Barat
Drag Bike 2025 Sambut Hari Bhayangkara ke-79 Ajang Edukasi, Aksi, dan Komitmen Menuju Riau Zero Balap Liar

Keterangan Gambar : Foto : fn Indonesia
FN Indonesia Pekanbaru - Dalam rangka memperingati Hari Bhayangkara ke-79, Polda Riau melalui Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) menggelar Drag Bike 2025 yang berlangsung spektakuler di Stadion Atletik Rumbai, Minggu malam (29/6/2025).
Bukan sekadar balapan motor, ajang ini tampil sebagai wahana edukasi keselamatan berlalu lintas dan panggung komitmen bersama untuk menuju Riau Zero Kecelakaan.
Acara ini dibuka secara resmi oleh Kapolda Riau Irjen Pol Herry Heryawan, didampingi Wakapolda Brigjen Pol Jossy Kusumo, Dirlantas Kombes Pol Taufiq Lukman, pejabat utama Polda Riau, serta Wali Kota Pekanbaru Agung Nugroho, unsur Forkopimda, dan perwakilan komunitas motor di Pekanbaru.

Sebelum perlombaan dimulai, suasana penuh khidmat tercipta melalui pembacaan doa, menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, serta pembacaan Deklarasi Komitmen Bersama Keselamatan Berlalu Lintas yang berisi empat poin utama, mematuhi aturan lalu lintas, menolak keras aksi balap liar, menjadi pelopor keselamatan dan menjaga etika dan empati di jalan raya
Deklarasi tersebut menegaskan bahwa ajang ini bukan hanya tentang kecepatan di lintasan, tetapi juga tentang membangun karakter dan budaya tertib berlalu lintas di kalangan generasi muda.
Menariknya, semangat keberlanjutan juga menjadi bagian penting dalam event ini. Penandatanganan komitmen bersama serta penyerahan bibit pohon kepada Forkopimda dan komunitas motor dilakukan sebagai simbol sinergi antara keselamatan jalan dan pelestarian lingkungan.
“Keselamatan di jalan harus berjalan seiring dengan kesadaran menjaga bumi. Inilah bentuk tanggung jawab kolektif,” ucap Kapolda dalam sambutannya.
Kapolda Riau dalam pesannya menegaskan bahwa Drag Bike ini bukan semata-mata soal adu kecepatan, tetapi soal bagaimana generasi muda bisa menyalurkan hobi secara legal, tertib, dan berbudaya.
“Ini bukan tentang siapa tercepat. Ini tentang bagaimana kita menghargai jalanan sebagai ruang bersama, membangun karakter, dan menciptakan rasa aman bagi semua pengguna jalan,” tegas Irjen Pol Herry Heryawan.
Sebagai bagian dari upaya jangka panjang, Kapolda juga mengungkapkan rencana menggelar ajang Drag Bike rutin setiap dua minggu sebagai strategi efektif untuk mengalihkan pecinta kecepatan dari arena liar ke jalur legal yang aman dan terstruktur.
Selain edukasi dan aksi, nuansa budaya lokal juga mendapat tempat dalam kegiatan ini. Kapolda menyampaikan harapan agar event berikutnya dapat lebih mengangkat kekayaan budaya Melayu, seperti pantun, musik tradisional, hingga simbol-simbol daerah sebagai bentuk penguatan identitas dan kebanggaan lokal.
Menunjukkan dukungan penuh, Kapolda Riau Irjen Pol Herry Heryawan, Wakapolda Brigjen Jossy Kusumo, Dirlantas Kombes Taufiq Lukman, hingga Wali Kota Agung Nugroho turut menjajal lintasan balap. Aksi simbolis ini menjadi bukti bahwa perubahan dimulai dari atas, dan para pemimpin siap berjalan bersama masyarakat dalam menciptakan budaya lalu lintas yang lebih baik.
Drag Bike 2025 bukan hanya kompetisi, melainkan gerakan sosial kolektif. Polda Riau menempatkan dirinya tidak hanya sebagai penegak hukum, tetapi juga sebagai fasilitator perubahan sosial, promotor keselamatan berlalu lintas, dan pelindung nilai-nilai budaya.
Dengan kolaborasi antara aparat, pemerintah, komunitas motor, dan masyarakat luas, Riau mengambil langkah konkret menuju transformasi budaya lalu lintas yang lebih aman, humanis, dan berkelanjutan. (***)











