- Nikah Massal Gratis Pemko Pekanbaru Pecahkan Rekor MURI, Prosesi Tepuk Tepung Tawar Terbanyak
- Ditreskrimsus Polda Riau Bongkar Ilegal Logging di Rohul, Dua Pelaku Ditangkap dan Dua DPO Diburu
- DPC PA GMNI Humbahas Desak Kampus di Sumut Turunkan Mahasiswa sebagai Relawan Untuk Pemulihan Bencana
- BNNK Pekanbaru Gandeng PKK dan DWP Jadi Garda Terdepan Cegah Penyalahgunaan Narkoba di Lingkungan Keluarga
- Polda Riau Salurkan Bantuan Tahap IV untuk Korban Bencana di Sumatera, 3.459 Peralatan Dikirim
- Polres Rokan Hilir Musnahkan 79,98 Kg Sabu, Tekankan Komitmen Perang Melawan Narkoba
- Kapolres Rokan Hilir Terima Kunjungan Danrem 031/Wira Bima, Perkuat Sinergi TNI–Polri
- Penguatan Literasi Masyarakat, Komdigi Dorong Optimalisasi KIM Lewat Bimtek di Pekanbaru
- Polres Rohil Gagalkan Peredaran 79,98 Kg Sabu, Kurir Residivis Kembali Diringkus
- Menko Polkam Salurkan Ribuan Paket Bantuan Korban Bencana di Aceh Tamiang, Pastikan Distribusi Tepat Sasaran
DPC PA GMNI Humbahas Desak Kampus di Sumut Turunkan Mahasiswa sebagai Relawan Untuk Pemulihan Bencana

Keterangan Gambar : Foto : Istimewa
FN Indonesia Sumut - Bencana yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera Utara kembali menguji solidaritas masyarakat. Selain kerusakan fisik, ratusan anak-anak di daerah terdampak kini menghadapi luka psikologis yang membutuhkan penanganan segera.
Dalam situasi ini, DPC Persatuan Alumni GMNI Humbang Hasundutan (PA GMNI Humbahas) menyerukan seluruh perguruan tinggi di Sumatera Utara untuk segera menurunkan mahasiswa sebagai relawan kemanusiaan, termasuk dalam pendampingan trauma healing.
DPC PA GMNI Humbahas menegaskan bahwa kampus tidak boleh sekadar menjadi penonton. Sebagai pusat ilmu pengetahuan, perguruan tinggi memiliki tanggung jawab strategis dalam merespons darurat kemanusiaan.
Mahasiswa dengan idealisme, kapasitas akademik, dan energi dinilai mampu mempercepat proses pemulihan masyarakat.
“Pengiriman mahasiswa relawan bukan hanya bagian dari pengabdian, tetapi juga implementasi nyata Tridharma Perguruan Tinggi. Bencana adalah ruang belajar sesungguhnya bagi mahasiswa untuk memahami bagaimana ilmu, kemanusiaan, dan kepekaan sosial bekerja dalam satu tarikan napas,” tutur Ganda M. Sihite, Sekretaris DPC PA GMNI Humbahas.
DPC PA GMNI Humbahas menilai bahwa penanganan bencana tidak boleh tersandera ritme birokrasi pusat. Pengalaman menunjukkan bahwa respons pemerintah pusat seringkali bersifat seremonial dan lambat dalam tindakan konkret. Karena itu, daerah dan masyarakat sipil didorong untuk bergerak secara mandiri.
“Kolaborasi lokal antara kampus, alumni, masyarakat, organisasi kemanusiaan, dan pemerintah daerah jauh lebih cepat dan efektif, tanpa harus menunggu intervensi pusat yang kadang hanya hadir dalam bentuk kunjungan singkat atau pernyataan tanpa tindak lanjut,” tandas Ganda M. Sihite.
Ia menyebut keselamatan dan kesehatan psikologis korban khususnya anak-anak tidak boleh menjadi korban dari lambatnya proses birokrasi atau gimmick politik.
DPC PA GMNI Humbahas memberi perhatian besar terhadap kondisi anak-anak terdampak bencana. Banyak dari mereka mengalami ketakutan, kehilangan rutinitas, kecemasan mendalam, bahkan kehilangan orang tua.
Jika tidak segera ditangani, trauma seperti ini dapat berdampak dalam jangka panjang.
“Mahasiswa dapat memainkan peran strategis dalam pendampingan psikososial: mengajak bermain, bercerita, dan melakukan intervensi berbasis ilmu. Karena itu, kami mendesak perguruan tinggi, khususnya yang memiliki fakultas psikologi, pendidikan, kesehatan, keperawatan, dan kedokteran, untuk mengorganisir mahasiswa secara terstruktur dan terukur,” tambah Ganda M. Sihite.
DPC PA GMNI Humbahas menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor: pemerintah daerah, lembaga kemanusiaan, organisasi sosial, alumni, hingga komunitas pemuda.
Kampus menjadi unsur strategis karena memiliki sumber daya intelektual, sementara alumni memiliki jaringan dan pengalaman lapangan.
“Kami siap menjadi jembatan antara kampus dan masyarakat di Humbang Hasundutan maupun wilayah bencana lainnya. Sinergi ini diharapkan mempercepat bantuan, memperkuat koordinasi, dan memastikan perlindungan optimal bagi kelompok rentan, terutama anak-anak,” kata Ganda M. Sihite.
DPC PA GMNI Humbahas mengajak kepada seluruh perguruan tinggi di Sumatera Utara dan seluruh elemen masyarakat agar jangan menunggu, (Jangan berharap pada gimmick mari bergerak bersama. Turunkan mahasiswa, bangun relawan, dan hadir untuk rakyat).
"Jangan biarkan masyarakat berjalan sendiri dalam masa-masa sulit ini. Kehadiran mahasiswa di lapangan bukan hanya menyelamatkan hari ini, tetapi memastikan masa depan yang lebih sehat secara psikologis bagi anak-anak yang menjadi korban bencana. Tutup Ganda M.Sihite. (F)










