Fn-Indonesia.com. Pekanbaru - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru mengungkap deteksi sebanyak 116 titik panas (hotspot) yang merupakan tanda dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Sumatera.

Seluruh hotspot tersebut tersebar di tujuh provinsi, dengan Provinsi Riau mencatatkan jumlah terbanyak, mencapai 79 hotspot.

Baca Lainnya :

• Tragedi Pembakaran di Pondok Pesantren Siak, Pelaku Diamankan, Motif Diduga Akibat Bullying0
• Razia Gabungan Tutup Tempat Hiburan di Bulan Ramadhan, Camat Kulim Tindak Tegas Pelanggar0
• Safari Ramadhan 1445 H, Curva Nord Pekanbaru Bersama Warga Bersihkan Masjid AL-Mukminin0
• Syafari Subuh Ramadhan Kapolda Riau di Masjid Paripurna Al-Muhsinin Pekanbaru0
• Pesan Michat Kencan, Pemuda di Pekanbaru Aniaya Cewek Bookingnya0

Menurut pernyataan Forecasters on Duty BMKG Pekanbaru, Mia V, pada hari Minggu, 23 Maret 2024, "Di Provinsi Bengkulu terdapat 4 titik, Jambi 7 titik, Sumatera Barat 4 titik, Sumatera Selatan 2 titik, Kepulauan Riau 6 titik, Bangka Belitung 14 titik, dan Provinsi Riau mencatat 79 titik hotspot."

Lebih lanjut, Mia menyebutkan bahwa dari jumlah hotspot tersebut, 79 titik panas berada di Riau, tersebar di tujuh kabupaten/kota, Kabupaten Meranti mencatatkan jumlah hotspot terbanyak, mencapai 34 titik.

“Kabupaten Bengkalis terdapat 3 titik, Kabupaten Kepulauan Meranti 34 titik, Kota Dumai 27 titik, Pelalawan 6 titik, Siak 3 titik, Indragiri Hilir 5 titik, dan Indragiri Hulu 1 titik." Sebut Mia V

Sementara itu, informasi mengenai partikulat kelayakan udara di Kota Pekanbaru dan sekitarnya menunjukkan bahwa kondisinya tergolong baik.

Data grafik menunjukkan angka 17,7 µgram/m3 yang menyentuh garis biru, menandakan kategori sedang. Hal ini menunjukkan situasi yang lebih kondusif meskipun jumlah hotspot karhutla masih tinggi.