- Wali Kota Pekanbaru Serahkan Bantuan Rp1,5 Miliar untuk Korban Banjir Bandang dan Longsor di Aceh
- Ditlantas Polda Riau Gelar Forum LLAJ, Bahas Kerusakan Jalan dan Persiapan Pengamanan Nataru
- Kodam XIX/Tuanku Tambusai Gelar Karya Bakti Hari Juang TNI AD 2025, Perkuat Sinergi dan Kepedulian Lingkungan
- 232 Personel Kodam XIX/TT Ikuti Pelatihan CoreTax, Dorong Pengelolaan Anggaran yang Lebih Transparan
- 31 Unit Truk Tangki Air Bersih Dikirim Polda Riau untuk Bantu Korban Bencana di Sumatera Barat
- Nikah Massal Gratis Pemko Pekanbaru Pecahkan Rekor MURI, Prosesi Tepuk Tepung Tawar Terbanyak
- Ditreskrimsus Polda Riau Bongkar Ilegal Logging di Rohul, Dua Pelaku Ditangkap dan Dua DPO Diburu
- DPC PA GMNI Humbahas Desak Kampus di Sumut Turunkan Mahasiswa sebagai Relawan Untuk Pemulihan Bencana
- BNNK Pekanbaru Gandeng PKK dan DWP Jadi Garda Terdepan Cegah Penyalahgunaan Narkoba di Lingkungan Keluarga
- Polda Riau Salurkan Bantuan Tahap IV untuk Korban Bencana di Sumatera, 3.459 Peralatan Dikirim
Polresta Pekanbaru Berhasil Ungkap Sindikat Kasus Penipuan Online, WNA Nigeria Diamankan

Keterangan Gambar : Polresta Pekanbaru Berhasil Ungkap Sindikat Kasus Penipuan Online, WNA Nigeria dan 2 Pelaku Wanita Muda Diamankan/FNindonesia FOTO : FERDIAN ERIANDY
FN Indonesia Pekanbaru - Kepolisian Resor Kota (Polresta) Pekanbaru berhasil mengungkap kasus tindak pidana penipuan berbasis elektronik yang merugikan korban hingga ratusan juta rupiah.
Dalam pengungkapan ini, seorang warga negara Nigeria berinisial VI alias Nnaji alias Acolink telah diamankan sebagai tersangka.

Baca Lainnya :
- Terima Kunjungan Silaturahmi FKPMR, Ini Pesan Kapolda Riau Irjen M Iqbal0
- Pangdam I/BB Mayjen Rio Firdianto Kunjungi Makorem 031/Wira Bima Pekanbaru0
- Wakapolda Riau Pimpin Rapat Analisis dan Evaluasi Ketahanan Pangan di Polda Riau0
- Kapolda Riau Irjen Iqbal Sambut Kedatangan Pangdam I/BB Mayjen TNI Rio Firdianto0
- Kapolda Riau Puji Kapolres Bengkalis yang Berhasil Ungkap Kasus Narkotika Internasional0
Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru, Kompol Berry Juana Putra mengungkapkan, kasus ini bermula dari perkenalan korban, DF (44), dengan pelaku melalui media sosial Facebook. Pelaku mengaku berasal dari Amerika Serikat dan menjanjikan sejumlah uang kepada korban.
"Pelaku menjanjikan korban hadiah uang sebesar 30.000 dolar AS yang akan dikirim melalui ATM, Namun, korban diminta mentransfer sejumlah uang terlebih dahulu agar ATM tersebut bisa lolos" tutur kasat Reskrim.
Selanjutnya, pelaku mengirimkan informasi bahwa korban harus mentransfer sejumlah uang untuk bisa menerima kiriman tersebut. Korban pun mentransfer uang senilai Rp 365 juta ke rekening atas nama Anggi Ayu Putri.
Setelah menerima laporan dari korban, polisi melakukan penyelidikan dan berhasil menangkap dua orang yang diduga terlibat, yakni Putri Indah Sari dan Dina Asih.
Dari hasil interogasi, terungkap bahwa dana hasil penipuan tersebut dikirimkan kepada seorang warga negara Nigeria yang berdomisili di Bali, yakni VI alias Nnaji.
Pada 12 Februari 2025, tim Polresta Pekanbaru berangkat ke Bali dan bekerja sama dengan Polres Gianyar untuk mengamankan tersangka di sebuah kontrakan di Jalan Raya Mambal, Kabupaten Gianyar, Bali.
Dari tangan tersangka, polisi menyita sejumlah barang bukti, yakni, buku tabungan Bank BCA atas nama Dina Asih, paspor atas nama Valentine Iheanacho, satu unit sepeda motor Yamaha Gear warna merah-hitam, dan dua unit ponsel (iPhone 13 dan Oppo)
Saat ini, polisi masih memburu seorang tersangka lainnya yang diduga sebagai dalang utama dalam kasus ini, yakni seorang warga negara Nigeria berinisial A. Tersangka A diduga merupakan bos dari DA dan bekerja sama dengan VI dalam melakukan penipuan daring.
Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru menyatakan bahwa pihaknya akan terus mengembangkan kasus ini dan melakukan pengejaran terhadap pelaku lainnya.
“Kami telah mengamankan pelaku utama dan masih memburu tersangka lainnya yang terlibat dalam jaringan kejahatan ini,” ujarnya.
Selanjutnya, untuk para pelaku, di bawa Mapolresta Pekanbaru untuk proses lebih lanjut. Lalu melakukan pengejaran terhadap pelaku lain yang masih buron.
Kasus ini menjadi peringatan bagi masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam berinteraksi di dunia maya dan tidak mudah percaya dengan iming-iming hadiah atau transfer uang dari orang yang belum dikenal. Kepolisian mengimbau masyarakat untuk segera melapor jika mengalami kejadian serupa.
Akibat perbuatannya para tersangka dijerat dengan Pasal 28 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2024 tentang perubahan kedua atas UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) serta Pasal 378 KUHP tentang penipuan.(***)











