- Hidroponik dan Pengolahan Limbah Rumah Tangga, Wujudkan Green Economy Berbasis E-Commerce
- Green Policing dan Bakti Sosial, Strategi Propam Polda Riau Bangun Kepercayaan Masyarakat
- Ciptakan Keamanan di Wilkum Batu Hampar TNI-POLRI Gelar Patroli Gabungan di Jalan Lintas Baa Bantaian
- Didampingi Kapolsek Kandis, Bupati Siak Sukses Mediasi Konflik Buruh Bongkar Muat
- Bejat! Ayah Tiri di Kampar Cabuli Anak di Bawah Umur Sejak Usia 6 Tahun, Korban Trauma Berat
- Kejari Inhu Tetapkan 9 Tersangka Korupsi Kredit Bermasalah di Perumda BPR Indra Arta, Negara Diduga Rugi Rp15 Miliar
- Insiden Unit Operasional Kilang Pertamina Dumai Berhasil Diatasi, Operasional Dipastikan Aman
- Ledakan Guncang Kilang Pertamina Internasional RU II Dumai
- Polres Rokan Hilir Gelar Pelatihan Public Speaking untuk Tingkatkan Kemampuan Komunikasi Personil
- Polisi Bongkar Praktik Pengoplosan Gas Elpiji Subsidi di Pekanbaru, Dua Tersangka Diamankan
Kapolda Riau Meriahkan CFD, Framing Pacu Jalur Tampilkan Budaya Riau di Tengah Kota

Keterangan Gambar : Foto : Istimewa
FN Indonesia Pekanbaru - Suasana Car Free Day (CFD) di Jalan Gajah Mada, Pekanbaru, pada Minggu pagi berubah menjadi panggung budaya yang memukau. Ribuan warga yang biasa menikmati udara pagi dengan berolahraga atau bersantai, disuguhkan tontonan istimewa: pertunjukan Framing Pacu Jalur, warisan budaya khas Riau yang biasanya hanya bisa disaksikan di Sungai Kuantan.
Digelar sebagai bagian dari upaya pelestarian budaya lokal, kegiatan ini menghadirkan unsur khas Pacu Jalur dalam format yang adaptif terhadap ruang kota. Jalur — perahu panjang tradisional yang menjadi ikon budaya masyarakat Kuantan Singingi ditampilkan secara simbolik, lengkap dengan ornamen khas, atribut tradisional, dan iringan musik daerah yang menggema di sepanjang area CFD.
Penampilan unik ini langsung mencuri perhatian masyarakat. Banyak warga yang berhenti sejenak, mengabadikan momen, bahkan ikut larut dalam suasana budaya yang kental. Atraksi Framing Pacu Jalur tidak hanya menjadi hiburan semata, tetapi juga menghidupkan rasa bangga terhadap kekayaan budaya daerah.
Acara semakin semarak dengan kehadiran Kapolda Riau, Irjen Pol Herry Heryawan, yang turut menyampaikan apresiasinya. Dalam sambutannya, beliau menegaskan pentingnya membawa budaya lokal ke ruang publik sebagai sarana edukasi sekaligus pemersatu masyarakat.
“Framing Pacu Jalur di CFD ini bukan hanya pertunjukan seni, tetapi juga bentuk edukasi dan pemersatu masyarakat. Semangat kebersamaan yang terbangun dari tradisi ini sejalan dengan nilai-nilai kebangsaan,” ujar Irjen Pol Herry Heryawan.
Lebih dari sekadar tontonan, Framing Pacu Jalur menjadi momentum reflektif — bagaimana budaya lokal dapat terus hidup dan relevan di tengah arus modernisasi. Dengan menghadirkan tradisi ke tengah kota, masyarakat diajak untuk tidak hanya melihat, tapi juga merasakan dan mencintai warisan budayanya sendiri.
Semangat pelestarian yang dibalut dalam kemasan kreatif ini membuktikan bahwa warisan budaya bukan untuk disimpan di masa lalu, melainkan untuk dihidupkan dan dirayakan bersama, di masa kini dan mendatang. (***)