- Dukung Pelestarian, Pertamina Patra Niaga Hadirkan Wisata Edukasi Konservasi Gajah di Aek Nauli
- Festival Pacu Jalur Jadi Magnet Diplomasi Budaya, Dubes Mozambik Ikut Terpukau
- Tradisi Mendunia, Pacu Jalur 2025 Kuansing Resmi Dibuka Menparekraf
- Pemberdayaan Masyarakat Lewat Workshop SAR, Basarnas Pekanbaru Perkuat Mitra Siaga
- PCR Smart Laboratory Mulai Dibangun, Gubernur Riau Lakukan Groundbreaking
- Pelatihan Public Speaking Digelar Polda Riau, Perkuat Implementasi Green Policing
- Fokus Keamanan dan Kenyamanan, Wakapolda Riau Arahkan Personel di Festival Pacu Jalur Kuansing
- Kapolsek Kandis Hadiri Pesta Rakyat HUT RI ke-80 di Kelurahan Simpang Belutu
- Polda Riau Imbau Pembatasan Operasional Truk Berlaku Selama Festival Pacu Jalur di Kuansing
- 13 Kg Sabu Tujuan Kendari Digagalkan Polda Riau dan AVSEC Bandara SSK II, 2 Tersangka Ditangkap
Gajah Liar Masuki Perkebunan Warga, BBKSDA Riau Kirim Tim Mitigasi ke Pelalawan

Keterangan Gambar : Foto : Istimewa
FN Indonesia Pelalawan - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau menurunkan tim mitigasi ke Desa Sotol, Kecamatan Langgam, Kabupaten Pelalawan. Langkah ini diambil setelah adanya laporan dari masyarakat mengenai kemunculan kawanan gajah liar yang merambah kawasan perkebunan warga sejak 12 Juni lalu.
Kepala BBKSDA Riau, Supartono, menyatakan bahwa tim yang diterjunkan akan melakukan observasi langsung untuk memetakan pola pergerakan kawanan gajah. Observasi ini bertujuan menentukan apakah satwa dilindungi tersebut hanya melintas atau telah menetap di sekitar desa.
“Dengan adanya interaksi negatif antara warga dan kawanan gajah, kami menurunkan tim untuk melihat situasinya langsung di lapangan,” ungkap Supartono, Senin (16/6/2025).
Baca Lainnya :
- Polsek Batu Hampar Sambangi Warga Bantaian Baru, Ajak Jaga Kamtibmas dan Perangi Narkoba0
- Kombes Jeki Pimpin Langsung Pelantikan AKP Ade Santoso Sebagai Kasat Samapta Polresta Pekanbaru0
- Tiga Hari Bertempur Lawan Karhutla, Manggala Agni Berhasil Jinakkan Api di Lahan Gambut Tanjung Penyebal Dumai0
- Ratusan Ojol dan Masyarakat Nikmati Layanan Kesehatan Gratis di Bakti Kesehatan Polda Riau0
- Pelaku Pemalsuan SIM Berbasis Medsos Dibongkar Polresta Pekanbaru, Dua Orang Diciduk0
Menurutnya, jika dari hasil pengamatan tim ditemukan indikasi bahwa kawanan gajah menetap di sekitar Desa Sotol, maka pihak BBKSDA akan segera melakukan langkah lanjutan. Langkah itu termasuk penggiringan kawanan gajah kembali ke habitat aslinya di hutan, baik secara manual maupun dengan bantuan gajah jinak.
Supartono menegaskan pentingnya kesadaran masyarakat dalam menghadapi situasi seperti ini. Ia meminta warga untuk tidak melakukan tindakan anarkis terhadap kawanan gajah yang merupakan satwa dilindungi. Sebaliknya, BBKSDA akan melakukan sosialisasi guna memberikan pemahaman dan panduan penanganan konflik satwa liar.
“Iya, nanti kita lihat apakah kawanan itu hanya lewat atau menetap. Kalau memang harus digiring, kita akan sesuaikan dengan kondisi di lapangan,” jelasnya.
Sebagai tindakan sementara, warga diminta untuk tidak melakukan aktivitas di sekitar lokasi keberadaan kawanan gajah demi keselamatan. Supartono juga menyarankan masyarakat menggunakan metode tradisional seperti bunyi-bunyian dan obor untuk menghalau gajah agar tidak mendekat ke permukiman.
“Tidak perlu panik. Hindari bekerja dekat kawanan gajah. Kalau mereka mendekat, buat bunyi-bunyian, dan saat malam hari bisa nyalakan obor untuk mengusirnya,” tutup Supartono.
Kemunculan kawanan gajah liar ini menambah daftar konflik manusia dan satwa liar yang kian meningkat di Riau akibat alih fungsi hutan menjadi lahan perkebunan.
BBKSDA berharap sinergi dengan masyarakat dan pemerintah daerah dapat meminimalisir potensi konflik sekaligus melindungi kelestarian fauna langka seperti gajah Sumatera. (***)