- Kades Ditangkap Polisi di Inhu, Terbitkan SKGR Ilegal di Kawasan Hutan Produksi Terbatas
- Kapolsek LBJ Pimpin Upacara di SDN 009 Kulim Jaya, Tanamkan Nilai Peduli Lingkungan kepada Siswa
- Sebanyak 1.213 Butir Ekstasi Disita Polsek Siak, Dua Tersangka di Tangkap
- Jalan Lintas Kubu Rohil Diselimuti Kabut Asap Tebal, Sebagian Warga Mengungsi
- Aksi Heroik Kasatreskrim Polres Kampar Tangkap Pelaku dan Padamkan Karhutla di Dekat Permukiman
- Verifikasi Hotspot Jadi Kunci, Polda Riau Tegaskan Tidak Semua Titik Panas adalah Kebakaran
- Innova Tabrak Pejalan Kaki di Pekanbaru, Dosen dan Suaminya Luka Berat, Diduga Sopir Mabuk
- Titik Panas di Riau Meluas, Capai 589 Titik Hampir Setengah Hotspot Sumatera Berasal dari Riau, Rohil Terbanyak
- Polres Kampar Tangkap Pelaku Pembakar Lahan 10 Hektar di Desa Merangin Kuok
- Karhutla Kian Meluas, Api Mengamuk di Kecamatan Mandau Bengkalis
Titik Panas di Riau Meluas, Capai 589 Titik Hampir Setengah Hotspot Sumatera Berasal dari Riau, Rohil Terbanyak

Keterangan Gambar : Foto : Istimewa
FN Indonesia Pekanbaru – Provinsi Riau kembali menjadi sorotan nasional menyusul lonjakan drastis titik panas (hotspot) yang terpantau pada akhir pekan ini. Berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, tercatat sebanyak 589 titik panas muncul di wilayah Riau pada Minggu (20/7/2025).
Jumlah ini menyumbang hampir setengah dari total 1.208 titik panas yang terdeteksi di seluruh Pulau Sumatera. Titik panas tersebut tersebar merata di seluruh kabupaten dan kota di Provinsi Riau, menandakan adanya peningkatan signifikan potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang harus diwaspadai.
"Untuk Riau sendiri, sebaran titik panas terpusat di Kabupaten Rokan Hilir sebanyak 354 titik, disusul Kabupaten Rokan Hulu 142 titik, Pelalawan 20 titik, Siak 17 titik, Kampar 16 titik, Bengkalis dan Kota Dumai masing-masing 15 titik, Kuantan Singingi 4 titik, Kepulauan Meranti 2 titik, dan Indragiri Hulu 1 titik,” ungkap Forecaster On Duty, Anggun.
Lonjakan titik panas di Riau ini mengindikasikan kondisi kekeringan yang semakin parah, diperparah oleh aktivitas pembukaan lahan dengan cara dibakar yang kerap terjadi pada musim kemarau. Data satelit memperlihatkan bahwa tidak ada satu pun daerah di Riau yang luput dari sebaran titik panas tersebut.
Kabupaten-kabupaten seperti Pelalawan, Indragiri Hulu, Indragiri Hilir, Rokan Hilir, dan Siak dilaporkan sebagai wilayah dengan konsentrasi titik panas tertinggi. Bahkan, sebagian titik panas terpantau memiliki tingkat kepercayaan tinggi, yang menunjukkan adanya indikasi kuat aktivitas pembakaran di lapangan.
Provinsi Riau mencatat jumlah hotspot terbanyak, disusul oleh Sumatera Utara dengan 300 titik dan Sumatera Barat dengan 193 titik.
Provinsi lain yang juga terdampak meliputi Sumatera Selatan (67 titik), Jambi (53 titik) Bangka Belitung (55 titik) Aceh (37 titik) Bengkulu (11 titik) Kepulauan Riau (4 titik) dan Lampung (2 titik). (***)