- Kades Ditangkap Polisi di Inhu, Terbitkan SKGR Ilegal di Kawasan Hutan Produksi Terbatas
- Kapolsek LBJ Pimpin Upacara di SDN 009 Kulim Jaya, Tanamkan Nilai Peduli Lingkungan kepada Siswa
- Sebanyak 1.213 Butir Ekstasi Disita Polsek Siak, Dua Tersangka di Tangkap
- Jalan Lintas Kubu Rohil Diselimuti Kabut Asap Tebal, Sebagian Warga Mengungsi
- Aksi Heroik Kasatreskrim Polres Kampar Tangkap Pelaku dan Padamkan Karhutla di Dekat Permukiman
- Verifikasi Hotspot Jadi Kunci, Polda Riau Tegaskan Tidak Semua Titik Panas adalah Kebakaran
- Innova Tabrak Pejalan Kaki di Pekanbaru, Dosen dan Suaminya Luka Berat, Diduga Sopir Mabuk
- Titik Panas di Riau Meluas, Capai 589 Titik Hampir Setengah Hotspot Sumatera Berasal dari Riau, Rohil Terbanyak
- Polres Kampar Tangkap Pelaku Pembakar Lahan 10 Hektar di Desa Merangin Kuok
- Karhutla Kian Meluas, Api Mengamuk di Kecamatan Mandau Bengkalis
Sinergi Polisi, TNI dan BPBD Riau Bekerja Sama Atasi Karhutla di Kecamatan Kubu Rohil

Keterangan Gambar : Foto : hms Polda Riau
FN Indonesia Rokan Hilir - Aparat Kepolisian, TNI hingga Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau berkolaborasi bersama dalam upaya penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kabupaten Rokan Hilir (Rohil). Sebanyak 98 personel turun berjibaku memadamkan titik api yang ada di Kelurahan Sei Gajah Induk, Kecamatan Kubu.
"Hari ini kita bersama-sama dengan personel yang ada mengoptimalkan kolaborasi yang terjalin selama ini untuk sama-sama memitigasi karhutla yang ada di sini, di Sei Gajah dan Kubu," kata Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan di lokasi, Sabtu (19/7/2025).
Titik api pertama kali muncul di lokasi sekitar 5 hari yang lalu. Kondisi cuaca dan angin yang kencang membuat kebakaran meluas hingga seluas 100 hektare.
Herry Heryawan menyampaikan upaya yang dilakukan oleh jajaran sudah maksimal. Hari ini, Irjen Herry Heryawan bersama Bupati Rohil Bistamam, dan juga Dandim 0321 Rohil Letkol Inf Diki Apriyadi, hadir untuk menguatkan upaya kolaborasi tersebut.
"Mudah-mudahan dengan bantuan doa dan dukungan kerja keras dari semua unsur terkait, kita bisa segera selesaikan memadamkan api agar tidak melebar ke tempat lain dan tidak memperburuk citra kita di mata nasional maupun internasional," jelasnya.
Jenderal bintang dua itu menyampaikan apresiasi kepada seluruh personel gabungan yang telah berupaya memadamkan api selama berhari-hari. Herry Heryawan dan Forkopimda hadir untuk memberikan dukungan moril.
"Jadi Hari ini, saya langsung bersama kapolres, dan dandim yang sudah dari kemarin berjibaku. Hari ini saya hadir untuk memberikan dukungan moril kepada personel kita yang ada di sini," ungkapnya.
Irjen Herry menyampaikan dukungan sarana dan prasarana untuk memadamkan api sudah memadai. Pihaknya akan melihat perkembangan ke depan, bila diperlukan akan meminta dukungan water bombing menggunakan helikopter.
"Sarana prasarana masih memadai, masih cukup. Nanti kita lihat perkembanganya kalau sampai 7 hari atau satu minggu ke depan, kita akan lakukan meminta bantuan termasuk water bombing yang selama ini sudah dibantu baik dari perusahaan maupun TNI AU," tuturnya.
Peringatan Tegas ke Pelaku
Kapolda menegaskan pihaknya akan melakukan tindakan tegas terhadap pelaku pembakaran hutan. Polda Riau akan melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk menetapkan tersangka dalam kasus ini.
"Jadi pada kesempatan ini saya sampaikan, saya selaku pimpinan Polda Riau akan melakukan tindakan tegas, upaya hukum, termasuk mencari siapa yang melakukan pembakaran pertama kali, titik apinya dari mana. Setelah ini saya akan panggil kepala desa dan pihak terkait, siapa yang membuka lahan dan segera kita tentukan tersangkanya. Ini nggak main-main," tegas irjen pol Herry.
Lebih lanjut pihaknya akan terus melakukan edukasi dan sosialisasi untuk menumbuhkan kesadaran kolektif di masyarakat akan dampak dari pembakaran hutan. Ia mengajak seluruh pihak untuk melakukan upaya pencegahan bencana karhutla agar sejarah kabut asap tidak terulang kembali.
"Ini kan tuah, kekayaan alam. Kekayaan alam ini harus kita jaga bersama. Kalau kekayaan alam tidak bisa kita jaga bersama maka citra, status, identitas kita jelek. Stigma ini sudah terbangun, Riau ini penghasil asap. Kita bersama-sama, bukan hanya TNI-Polri, tetapi semua komponen masyarakat, perlu kolaborasi, kerja sama termasuk media," pungkasnya. (***)