- Dukung Pelestarian, Pertamina Patra Niaga Hadirkan Wisata Edukasi Konservasi Gajah di Aek Nauli
- Festival Pacu Jalur Jadi Magnet Diplomasi Budaya, Dubes Mozambik Ikut Terpukau
- Tradisi Mendunia, Pacu Jalur 2025 Kuansing Resmi Dibuka Menparekraf
- Pemberdayaan Masyarakat Lewat Workshop SAR, Basarnas Pekanbaru Perkuat Mitra Siaga
- PCR Smart Laboratory Mulai Dibangun, Gubernur Riau Lakukan Groundbreaking
- Pelatihan Public Speaking Digelar Polda Riau, Perkuat Implementasi Green Policing
- Fokus Keamanan dan Kenyamanan, Wakapolda Riau Arahkan Personel di Festival Pacu Jalur Kuansing
- Kapolsek Kandis Hadiri Pesta Rakyat HUT RI ke-80 di Kelurahan Simpang Belutu
- Polda Riau Imbau Pembatasan Operasional Truk Berlaku Selama Festival Pacu Jalur di Kuansing
- 13 Kg Sabu Tujuan Kendari Digagalkan Polda Riau dan AVSEC Bandara SSK II, 2 Tersangka Ditangkap
Polda Riau Tangkap 169 Tersangka Premanisme, Termasuk 6 Wanita dan 13 Anak di Bawah Umur

Keterangan Gambar : Foto : fn Indonesia
FN Indonesia Pekanbaru - Kepolisian Daerah (Polda) Riau mencatat prestasi signifikan dalam upaya pemberantasan aksi premanisme di Bumi Lancang Kuning.
Dalam operasi penindakan yang digelar selama dua pekan, sejak 1 hingga 14 Mei 2025, aparat kepolisian berhasil mengamankan sebanyak 169 tersangka dari berbagai wilayah di Provinsi Riau.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 6 orang di antaranya merupakan perempuan yang diduga terlibat dalam berbagai aksi kriminal bernuansa premanisme. Seluruh kasus tersebut ditangani oleh jajaran Polres dan Polresta di bawah koordinasi Polda Riau.
Baca Lainnya :
- Polda Riau Buru 11 Tahanan Kabur dari Polres Kampar, Mayoritas Terlibat Kasus Narkoba0
- Wamenaker Immanuel Tegaskan: Kalau ada Baking-baking Kita Tabrak Sekalian!0
- Wamenaker Kembali Sidak Sanel Tour and Travel, Pemilik Perusahaan Mangkir0
- Tim RAGA Resmi Dideklarasikan, Kapolda Riau: Hajar! Premanisme Berkedok Ormas0
- LAMR Bengkalis Gaungkan Kembali Marwah Budaya Melayu, Apresiasi Sinergi Bersama Polda Riau0
Wakil Kepala Polda Riau, Brigjen Pol Yossy Kusumo, menegaskan komitmen institusinya untuk memberantas segala bentuk aksi premanisme tanpa pandang bulu.
"Kami tegaskan, tidak ada tempat bagi aksi premanisme dalam bentuk apa pun di Riau. Penegakan hukum akan terus kami lakukan, termasuk terhadap kelompok atau organisasi masyarakat yang bertindak seperti preman," tandas Brigjen Yossy.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Riau, Kombes Pol Asep Darmawan, merinci bahwa dari 169 tersangka, 163 adalah laki-laki dan 6 perempuan. Selain itu, terdapat 13 tersangka yang masih berstatus anak di bawah umur, mayoritas pelajar SMA dan SMK.
"Terhadap anak-anak ini, kami melakukan proses diversi sesuai dengan aturan perlindungan anak," ucap Asep.
Lebih lanjut, Kombes Asep mengungkapkan bahwa para tersangka terdiri dari berbagai rentang usia. Sebanyak 49 orang berusia 18–25 tahun, 106 orang berusia 25–55 tahun, dan 4 orang di atas 55 tahun.
Jenis tindak pidana yang berhasil diungkap cukup beragam, meliputi pencurian dengan pemberatan, penganiayaan, pencurian kendaraan bermotor (curanmor), kepemilikan senjata tajam, pemerasan, pengancaman, hingga pungutan liar.
Salah satu tren yang mencemaskan adalah keterlibatan anggota geng motor yang melakukan penyerangan secara acak terhadap warga. Mereka kerap membawa senjata tajam seperti samurai dan pisau, kemudian merampas barang berharga milik korban.
"Ada korban yang mengalami luka serius dan kini masih dirawat di rumah sakit. Mereka menjadi sasaran pembacokan saat sedang dalam perjalanan atau berkumpul di ruang publik," ungkap Asep dalam konferensi pers di Mapolda Riau, Kamis (15/05/2025).
Tak hanya kasus premanisme, operasi ini juga membuka temuan terhadap kejahatan lain seperti penyalahgunaan narkotika dan penggelapan. Beberapa tersangka ditangkap saat sedang berpesta narkoba setelah melakukan aksi kriminal.
Kombes Asep menegaskan bahwa Polda Riau akan terus menggelar operasi penyakit masyarakat demi menciptakan rasa aman di tengah masyarakat. "Operasi ini bukan hanya bentuk penegakan hukum, tetapi juga upaya perlindungan terhadap masyarakat. Partisipasi aktif dari warga sangat kami harapkan," tutup Dirreskrimum Polda Riau. (***)