- Dirlantas Polda Riau Gelar Bakti Sosial Bagikan 200 Paket Sembako di Pekanbaru
- Tim SAR Pekanbaru Temukan Siswa SMA 4 yang Hilang di Hutan Belakang SMP 8 Pekanbaru
- Penuh Khidmat, Polresta Pekanbaru Gelar Tabligh Akbar Maulid Nabi Bersama Ustadz Abdul Somad
- Kapolres Rohil dan Bhayangkari Gelar Jumat Berkah, Bagikan 50 Paket Sembako untuk Kaum Dhuafa di Rimba Melintang
- Polsek Batu Hampar Ajak Siswa SMA Negeri 1 Cegah Pemberantasan Radikalisme dan Terorisme
- Apel Akbar Satkamling Riau, 300 Kasatkamling Ikuti Pembacaan Ikrar Green Policing
- Dogfight F-16 TNI AU dan F-15 USAF Warnai Latma Cope West 2025 di Langit Pekanbaru
- 300 Kasatkamling Hadir dari 3 Daerah, Dorong Penguatan Keamanan Lingkungan hingga Tingkat RT/RW
- Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan Sampaikan Duka Mendalam atas Wafatnya Gajah Tari Kalista Lestari
- Apel Akbar Satkamling di Riau, Kapolda: Pilar Keamanan Harus Dimulai dari Lingkungan Terkecil
Dua Jenazah Korban Kecelakaan Helikopter di Kalsel Tiba di Pekanbaru, Disambut Isak Tangis Keluarga

Keterangan Gambar : Foto : Istimewa
FN Indonesia Pekanbaru – Suasana haru menyelimuti Terminal Kargo Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru, Selasa (9/9/2025) siang. Dua peti jenazah korban kecelakaan helikopter di Kalimantan Selatan, atas nama Yudi Febrian dan Iboy Irfan Rosa, tiba sekitar pukul 14.00 WIB setelah diterbangkan dari Banjarmasin.
Setibanya di bandara, kedua peti jenazah langsung diturunkan dengan penuh kehati-hatian dan disambut tangis histeris keluarga yang telah menunggu sejak pagi. Selanjutnya, jenazah dibawa menggunakan ambulans menuju rumah duka masing-masing untuk prosesi pemakaman.
Manager Operasi Bandara SSK II Pekanbaru, Immamura Ginting, mengatakan proses pemulangan jenazah berjalan lancar berkat koordinasi intensif seluruh pemangku kepentingan.
“Kedua jenazah diterbangkan menggunakan pesawat komersil Super Air Jet nomor penerbangan IU 912. Setelah tiba, jenazah atas nama Yudi Febrian dibawa ke rumah duka di Jalan Amir Hamzah, sedangkan jenazah Iboy Irfan Rosa ke Pandau,” ucap Immamura.
Ia menambahkan, pihak bandara berupaya semaksimal mungkin agar proses pemulangan berlangsung dengan tertib dan penuh penghormatan.
“Kami berkoordinasi dengan maskapai, pihak kargo, serta instansi terkait agar keluarga tidak mengalami kendala dalam proses pengeluaran jenazah. Ini adalah bentuk penghormatan terakhir bagi almarhum,” jelasnya.
Kecelakaan helikopter yang merenggut nyawa kedua warga Riau itu terjadi di kawasan Pegunungan Meratus, Kecamatan Mantewe, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, beberapa hari lalu.
Helikopter tipe BK117-D3 milik PT Eastindo Air tersebut dipiloti Haryanto dengan teknisi Hendra. Selain awak, terdapat enam penumpang yaitu Mark Werren, Yudi Febrian, Andys Rissa Pasulu, Santha Kumar, Claudine Quito, dan Iboy Irfan Rosa.
Dalam insiden itu, helikopter dilaporkan hilang kontak saat melaksanakan penerbangan komersil. Tim SAR gabungan kemudian melakukan pencarian hingga akhirnya menemukan bangkai helikopter berikut korban di lokasi kejadian yang sulit dijangkau.
Kedatangan jenazah Yudi dan Iboy di Pekanbaru meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, kerabat, serta rekan kerja. Sejumlah pelayat sudah menunggu di rumah duka untuk memberikan penghormatan terakhir sebelum jenazah dimakamkan.
Rencananya, pemakaman akan dilaksanakan pada hari yang sama di TPU terdekat, sesuai permintaan keluarga.
“Semoga keluarga diberi ketabahan menghadapi cobaan ini. Kami semua merasa kehilangan yang sangat mendalam,” ucap salah satu kerabat korban di rumah duka Jalan Amir Hamzah.
Tragedi ini menjadi pengingat bahwa keselamatan penerbangan, terutama di wilayah dengan kondisi geografis sulit seperti pegunungan, harus terus menjadi prioritas utama. (***)