- Kadin Riau Gelar Rapimprov 2025 dan Dialog Tentang Peningkatan Ekonomi di Bumi Lancang Kuning
- Polres Kampar Gelar Apel Operasi Zebra 2025, Kapolres Tekankan Kesadaran Berlalu Lintas
- Polresta Pekanbaru Kerahkan 136 Personel di Operasi Zebra 2025, Fokus Tekan Pelanggaran dan Kecelakaan
- Kunjungi Pos Siskamling, Kapolres Kampar Apresiasi Semangat Warga Pandau Jaya Jaga Kamtibmas
- Kapolda Riau Serahkan Kursi Roda untuk Korban Laka Lantas dalam Apel Operasi Zebra LK 2025
- Ops Zebra 2025 Kapolda Riau: Kesadaran Berlalu Lintas Kunci Utama Menekan Tingginya Kecelakaan
- Lima Rumah Petak di Tangkerang Tengah Ludes Terbakar, Seorang Warga Alami Luka Bakar
- Wujudkan Lingkungan Hijau, Polsek Batu Hampar Dukung Gerakan Penanaman 21.000 Pohon Kapolda Riau
- Polantas Menyapa Masyarakat, Nelayan Sungai Siak Terima Bansos dari Satlantas Polresta Pekanbaru
- Tuding PTUN Hanya Jadi Kantor Pos, Massa Desak KPK Periksa Ketua PTUN Pekanbaru
Dogfight F-16 TNI AU dan F-15 USAF Warnai Latma Cope West 2025 di Langit Pekanbaru

Keterangan Gambar : Foto : Dokumentasi Pen AU Lanud Roesmin Nurjadin
FN Indonesia Pekanbaru - Latihan tempur udara jarak dekat atau dogfight antara jet tempur F-16 Fighting Falcon milik TNI Angkatan Udara dan F-15 Strike Eagle dari United States Air Force (USAF) menjadi sorotan dalam rangkaian Latihan Bersama (Latma) Cope West 2025. Kegiatan berlangsung di Military Training Area Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Selasa (9/9/2025).

Sejak resmi dibuka, penerbang dari kedua negara langsung mengikuti tahapan latihan taktis yang disusun sistematis. Dimulai dari Basic Fighter Maneuvers (BFM) untuk mengasah kemampuan tempur individu, dilanjutkan Air Combat Maneuvering (ACM) yang menekankan kerja sama tim dalam pertempuran berpasangan maupun kelompok.
Latihan kemudian berlanjut pada skenario Defensive Counter Air (DCA) dan Offensive Counter Air (OCA). Pada skenario ini, Blue Force yang terdiri dari empat F-16 TNI AU bertugas menjaga wilayah udara melalui misi Combat Air Patrol (CAP). Sementara itu, Red Force beranggotakan dua F-15 USAF dan dua F-16 TNI AU melaksanakan misi ofensif menembus pertahanan udara.

Perbedaan karakteristik kedua jet tempur menambah dinamika latihan. F-16 Fighting Falcon TNI AU yang lincah dan gesit berhadapan dengan F-15 Strike Eagle USAF yang unggul dalam kecepatan dan daya jelajah. Kondisi ini memaksa penerbang mengaplikasikan taktik terbaik, seolah menghadapi pertempuran udara sesungguhnya.
Direktur Latihan Cope West 2025 dari TNI AU, Kolonel Pnb Bambang Apriyanto, S.T., menegaskan bahwa latihan bukan hanya uji kemampuan, tetapi juga sarana memperkuat kerja sama.
“Latma Cope West 2025 memberikan ruang bagi penerbang untuk menguji keterampilan, meningkatkan interoperabilitas, serta memperdalam pemahaman taktik udara bersama mitra dari USAF. Inilah wujud komitmen TNI AU untuk terus meningkatkan profesionalisme dan kesiapan menghadapi tantangan masa depan,” ujarnya.
Sementara itu, Komandan Lanud Roesmin Nurjadin, Marsma TNI Abdul Haris, menambahkan bahwa kegiatan ini membawa manfaat besar bagi kedua angkatan udara.

“Kami bangga Lanud Roesmin Nurjadin dipercaya menjadi lokasi latihan internasional ini. Dengan latihan bersama, para penerbang tidak hanya meningkatkan kemampuan teknis, tetapi juga memperkuat persahabatan, rasa saling percaya, dan kerja sama strategis antara TNI AU dan USAF,” tuturnya. (F)











