- Dukung Pelestarian, Pertamina Patra Niaga Hadirkan Wisata Edukasi Konservasi Gajah di Aek Nauli
- Festival Pacu Jalur Jadi Magnet Diplomasi Budaya, Dubes Mozambik Ikut Terpukau
- Tradisi Mendunia, Pacu Jalur 2025 Kuansing Resmi Dibuka Menparekraf
- Pemberdayaan Masyarakat Lewat Workshop SAR, Basarnas Pekanbaru Perkuat Mitra Siaga
- PCR Smart Laboratory Mulai Dibangun, Gubernur Riau Lakukan Groundbreaking
- Pelatihan Public Speaking Digelar Polda Riau, Perkuat Implementasi Green Policing
- Fokus Keamanan dan Kenyamanan, Wakapolda Riau Arahkan Personel di Festival Pacu Jalur Kuansing
- Kapolsek Kandis Hadiri Pesta Rakyat HUT RI ke-80 di Kelurahan Simpang Belutu
- Polda Riau Imbau Pembatasan Operasional Truk Berlaku Selama Festival Pacu Jalur di Kuansing
- 13 Kg Sabu Tujuan Kendari Digagalkan Polda Riau dan AVSEC Bandara SSK II, 2 Tersangka Ditangkap
Ekor Pesawat Rusak Akibat Angin Kencang, Pelita Air IP325 Delay 7 Jam

Keterangan Gambar : Foto : Istimewa
FN Indonesia Pekanbaru - Sebuah insiden teknis menyebabkan keterlambatan panjang (long delay) pada penerbangan Pelita Air IP325 dari Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru menuju Jakarta pada Sabtu (28/6/2025) malam.
Pesawat yang sedianya dijadwalkan berangkat pukul 18.15 WIB ini mengalami penundaan lebih dari 7 jam akibat kerusakan pada pesawat sebelumnya, IP324, yang baru saja mendarat dari Jakarta.
Executive General Manager (EGM) Bandara SSK II Pekanbaru, Radityo Ari Purwoko, menjelaskan bahwa kerusakan terjadi pada bagian ekor pesawat IP324. Insiden itu dipicu oleh fenomena alam berupa angin samping (crosswind) dengan kecepatan mencapai 20 knot, melebihi batas aman 10 knot, saat pesawat melakukan pendaratan
"Angin ini datang secara tiba-tiba dan tidak terdeteksi sebelumnya, menyebabkan pesawat mengalami tekanan di bagian ekor sehingga dinyatakan tidak laik terbang untuk melanjutkan operasional," jelas pria yang akrab disapa Oki ini.l, Minggu (29/6/2025).
Pesawat IP324 sejatinya akan digunakan kembali untuk melayani rute sebaliknya dari Pekanbaru ke Jakarta. Namun karena kerusakan tersebut, Pelita Air terpaksa mencari solusi yakni mendatangkan pesawat pengganti IP325, agar seluruh penumpang tetap dapat diberangkatkan
Oki menambahkan, pihak maskapai sempat menawarkan akomodasi hotel bagi para penumpang. Namun, sebagian besar dari 162 penumpang, yang terdiri dari 148 orang dewasa, 10 anak-anak, dan 4 bayi, memilih menunggu pesawat pengganti, meski harus menunggu hingga larut malam.
"Situasi di ruang tunggu tetap kondusif. Tidak ada penumpang yang emosi ataupun bertindak anarkis. Malah terjadi komunikasi yang baik antara penumpang dan pihak maskapai," ujar Oki.
Sebagai bentuk tanggung jawab, Pelita Air memberikan kompensasi berupa snack, makanan berat, dan voucher senilai Rp300 ribu yang dapat diuangkan setibanya di Jakarta.
Sementara itu, pesawat pengganti akhirnya didatangkan dari Jakarta dan mendarat di Bandara SSK II pada pukul 00.58 WIB. Penerbangan IP325 pun lepas landas pada pukul 01.35 WIB dini hari.
"Alhamdulillah, seluruh proses berjalan dengan baik. Kami apresiasi kesabaran dan pengertian para penumpang yang tetap tenang dan mengikuti proses. Ini adalah bentuk kedewasaan dalam menghadapi situasi yang tidak diharapkan," tutup Oki. (***)