FN Indonesia Pekanbaru – Menjelang Hari Raya Idul Fitri, kebutuhan masyarakat akan uang pecahan baru meningkat signifikan. Bank Indonesia Kantor Perwakilan Riau pun membuka layanan penukaran uang di beberapa titik di Pekanbaru. Salah satu lokasi yang dipadati warga adalah halaman Masjid Al-Falah, Kecamatan Pekanbaru Kota, Riau.

Administrator Perkasan Kantor Perwakilan BI Riau, Hendra, mengatatakan, layanan penukaran ini resmi dibuka sejak pukul 09.00 WIB dan langsung diserbu warga. Tercatat, sekitar 300 orang rela mengantre sejak pagi demi mendapatkan uang pecahan baru. Untuk mempercepat proses, Bank Indonesia Perwakilan Riau menyiapkan dua loket dengan batas maksimal penukaran sebesar Rp 4,3 juta per orang.

"Layanan ini disediakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan uang pecahan baru menjelang Lebaran. Kami uga memastikan bahwa proses penukaran berjalan tertib dengan adanya pembatasan jumlah maksimal per orang," jelasnya.

Ia menambahkan, masyarakat yang belum sempat menukarkan uangnya, Bank Indonesia Perwakilan Riau akan kembali membuka layanan pekan depan tanggal 17 Maret 2025, dengan target 1.000 orang per hari. Warga diimbau untuk datang lebih awal dan mengikuti aturan yang telah ditetapkan agar proses penukaran berjalan lancar.

Baca Lainnya :

• Polri Akan Tindak Tegas Preman Berkedok Ormas yang Ganggu Investasi Nasional0
• Danrem 031/Wira Bima Terima Hibah Tanah dan Bangunan Koramil Inuman dari Pemkab Kuansing0
• BAIC Indonesia Resmikan Dealer ke-9 di Pekanbaru, Perkuat Jaringan di Sumatera0
• Polsek Batu Hampar Giat Patroli Subuh untuk Jaga Kamtibmas Selama Ramadhan 1446 H0
• Kompol Herman Pelani Dampingi Kapolresta Pekanbaru Bagikan Takjil Ramadan Gratis Untuk Masyarakat0

Salah satu warga, Arlinda, mengungkapkan bahwa setiap tahun dirinya selalu menukarkan uang untuk persiapan Lebaran. Ia merasa senang karena pelayanan yang diberikan cepat dan tertib, meskipun antreannya cukup panjang.

Dengan adanya layanan ini, diharapkan tradisi berbagi saat Lebaran semakin berkesan dengan uang pecahan baru yang lebih rapi dan layak digunakan. (***)

Editor : Ferdian Eriandy