- Polda Riau Bongkar Praktik Beras Oplosan, 9 Ton Disita dari Distributor di Pekanbaru
- Karhutla Riau Teratasi, Kolaborasi Lintas Sektor Jadi Semangat Keberhasilan Semua Pihak
- Cegah Karhutla, Polsek Batu Hampar Gencarkan Sosialisasi dan Pemasangan Spanduk di Bantaian Baru
- Bangga! Bintara Polda Riau Raih Prestasi Internasional, Dilantik Langsung oleh Presiden Turki
- Titik Api di Riau Menurun, Kapolda Riau: Sinergi Stakeholder Kunci Keberhasilan Pengendalian Karhutla
- Kunjungi Rokan Hulu, Kapolda Riau Lakukan Aksi Hijau sebagai Bentuk Sinergi dan Kepedulian Lingkungan
- Menteri LH Tegaskan Tanggung Jawab Dunia Usaha dalam Penanggulangan Karhutla di Riau
- Warga Desa Petapahan Sambut Baik Sosialisasi Program Makan Bergizi dari BGN dan DPR RI
- Menteri LH Bertindak Segel 4 Perusahaan Perkebunan dan Tutup 1 Pabrik Sawit Lalai Atasi Karhutla di Riau
- Satgas Udara TNI AU Respon Cepat Padamkan Karhutla Selamatkan Riau Dari Ancaman Asap
Satgas Udara TNI AU Respon Cepat Padamkan Karhutla Selamatkan Riau Dari Ancaman Asap

Keterangan Gambar : Foto : doc TNI AU
FN Indonesia Pekanbaru — Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Provinsi Riau kembali menunjukkan eskalasi yang mengkhawatirkan. Berdasarkan data terbaru, terpantau 207 titik api tersebar di sejumlah wilayah, dengan konsentrasi tertinggi di Kabupaten Rokan Hilir sebanyak 110 titik dan Rokan Hulu sebanyak 63 titik. Lonjakan ini mendorong Pemerintah Provinsi Riau untuk secara resmi menetapkan status Tanggap Darurat Karhutla.
Kondisi ini dinilai cukup darurat, mengingat beberapa titik api berada di area perbatasan yang berpotensi memicu polusi lintas batas ke negara tetangga, serta berdampak besar terhadap kualitas udara dan kesehatan masyarakat.
Sebagai bentuk respons cepat, Satuan Tugas (Satgas) Udara Karhutla yang dipimpin langsung oleh Komandan Lanud Roesmin Nurjadin, Marsma TNI Abdul Haris, M.M.Pol., M.M.O.A.S., langsung mengintensifkan operasi udara untuk memadamkan api di wilayah yang sulit dijangkau tim darat.
Satgas Udara bekerja dalam sinergi penuh bersama Kementerian/Lembaga, unsur TNI-Polri, termasuk Polda Riau dan Korem 031/Wira Bima. Saat ini, operasi udara diperkuat dengan, 2 helikopter patroli, 3 helikopter water bombing dan 2 pesawat modifikasi cuaca milik BNPB
Dalam waktu dekat, kekuatan udara akan ditingkatkan lagi dengan tambahan 1 pesawat modifikasi cuaca dan 2 helikopter water bombing guna mempercepat pemadaman dan memperluas jangkauan area operasi.
“InsyaAllah, api akan segera padam. Kita semua bergerak bersama, bahu-membahu. Ini adalah bukti nyata peran aktif TNI AU dalam menjaga keselamatan lingkungan dan masyarakat,” tegas Marsma TNI Abdul Haris.
Pemadaman dilakukan secara terpadu dan simultan antara operasi udara dan darat. Tim darat terdiri dari personel TNI, Polri, BPBD, Manggala Agni, relawan, dan pihak swasta yang berjibaku memadamkan api, khususnya di wilayah lahan gambut yang sangat mudah terbakar.
Selain upaya penanganan di lapangan, Danlanud RSN juga menegaskan pentingnya kesadaran masyarakat. Ia mengimbau seluruh warga untuk tidak membuka lahan dengan cara dibakar, karena tindakan tersebut bukan hanya melanggar hukum, tetapi juga mengancam lingkungan dan kesehatan masyarakat secara luas.
Satgas Udara juga aktif melakukan edukasi ke masyarakat mengenai bahaya Karhutla dan dampaknya bagi generasi mendatang. Upaya pencegahan (preventif) dinilai sama pentingnya dengan aksi penanggulangan di lapangan.
Baca Lainnya :
- Titik Api di Riau Turun Signifikan, Kapolri: 46 Tersangka Pembakar Lahan Diamankan0
- Polres Rohil Ungkap Kasus Pembunuhan di Pasir Limau Kapas, Korban Ternyata Adik Pelaku Sendiri0
- Kapolri dan Menteri LH Tinjau Langsung Titik Karhutla di Rohul dan Rokan Hilir0
- Desa Indrapura Tapung Mendapat Sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis dari BGN0
- Ditresnarkoba Polda Riau Bongkar Modus Baru Narkoba, 650 Botol Catridge Vape Berisi Zat Berbahaya Etomidate0
“Kami tidak hanya memadamkan api, tetapi juga mencegah munculnya api baru melalui pendekatan edukatif kepada masyarakat,” tambah Abdul Haris.
Dengan semangat sinergi dan peralatan yang semakin lengkap, pemerintah dan TNI AU berharap situasi Karhutla di Riau dapat segera dikendalikan agar tidak berkembang menjadi krisis kabut asap seperti yang pernah terjadi pada tahun-tahun sebelumnya. (***)