- Polda Riau Gelar FGD Program JALUR Bersama Forkopimda, Dorong Kesejahteraan Warga Pesisir
- Polantas Riau Masuk Sekolah, Edukasi Tertib Lalu Lintas dan Cinta Lingkungan di Yayasan Al Huda Pekanbaru
- Operasi Patuh Lancang Kuning 2025: Polda Riau Tindak 65 Pelanggaran Lalu Lintas dengan Teknologi ETLE
- Jumat Curhat Polda Riau, Menyerap Aspirasi Warga Lewat Pendekatan Humanis, Sinergi dan Solusi
- Satlantas Polresta Pekanbaru Sosialisasikan Operasi Patuh LK 2025 di SMK Akbar
- Generasi Gen Z Cinta Lingkungan, Polda Riau Ajak Siswa SMK Labor Tanam Pohon dan Jaga Hutan
- Menteri P2MI Tanam Pohon Gaharu di Mapolda Riau, Simbol Perlawanan Terhadap Perdagangan Orang
- Polda Riau Ungkap Sindikat TPPO, Menteri Karding: Kejar dan Adili Otak Penyelundupan
- Lemdiklat Polri Gelar Sosialisasi Penjaringan Minat dan Bakat Beasiswa S2/S3 LPDP di Polda Riau
- Satgas Gakkum Operasi Patuh LK 2025 Jaring 75 Pelanggaran Lalu Lintas dengan ETLE Mobile
Operasi Patuh Lancang Kuning 2025: Polda Riau Tindak 65 Pelanggaran Lalu Lintas dengan Teknologi ETLE

Keterangan Gambar : Foto : Istimewa
FN Indonesia Pekanbaru - Dalam rangka mendukung pelaksanaan Operasi Patuh Lancang Kuning 2025, Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Riau melalui Satgas Gakkum melaksanakan penegakan hukum terpadu di ruas Jalan Lintas Pekanbaru-Bangkinang, tepatnya di depan Kantor Camat Tuah Madani, Jumat, (18/7/2025).
Operasi ini bertujuan meningkatkan kesadaran dan kepatuhan masyarakat terhadap aturan lalu lintas serta menekan angka kecelakaan di wilayah Provinsi Riau.
Baca Lainnya :
- Jumat Curhat Polda Riau, Menyerap Aspirasi Warga Lewat Pendekatan Humanis, Sinergi dan Solusi0
- Satlantas Polresta Pekanbaru Sosialisasikan Operasi Patuh LK 2025 di SMK Akbar0
- Generasi Gen Z Cinta Lingkungan, Polda Riau Ajak Siswa SMK Labor Tanam Pohon dan Jaga Hutan0
- Menteri P2MI Tanam Pohon Gaharu di Mapolda Riau, Simbol Perlawanan Terhadap Perdagangan Orang0
- Polda Riau Ungkap Sindikat TPPO, Menteri Karding: Kejar dan Adili Otak Penyelundupan0
Kegiatan yang melibatkan 48 personel gabungan dari berbagai instansi tersebut, termasuk Ditlantas Polda Riau, BPTD Kemenhub, Dinas Perhubungan Pekanbaru, Bapenda Riau, Denpom I/3, Satlantas Polresta, Provost Polda Riau, dan PT Jasa Raharja, menunjukkan sinergi lintas sektor dalam menciptakan sistem lalu lintas yang lebih aman dan tertib.
Penindakan dilakukan secara elektronik menggunakan ETLE Handheld, E-Tilang, dan ETLE Onboard, yang memungkinkan proses dokumentasi pelanggaran secara transparan, akurat, dan real time. Hasilnya, sebanyak 65 pelanggaran berhasil ditindak dalam operasi tersebut.
Jenis pelanggaran yang dominan antara lain pengendara tanpa SIM dan STNK, tidak menggunakan helm, kendaraan tanpa spion, serta pelanggaran muatan dan penggunaan Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB) tidak sesuai.
Kasatgas Gakkum Operasi Patuh Lancang Kuning 2025, Kompol Fauzi, yang memimpin langsung kegiatan ini, menegaskan bahwa penegakan hukum yang dilakukan tidak semata-mata untuk memberi sanksi, tetapi juga untuk menanamkan kesadaran keselamatan kepada pengendara.
“Kami ingin menumbuhkan budaya tertib lalu lintas. Penindakan yang kita lakukan dengan ETLE ini agar lebih transparan, akurat, dan memberikan efek jera, namun tetap mengedepankan pendekatan humanis,” ungkap Kompol Fauzi.
Petugas di lapangan juga memberikan edukasi langsung kepada pengendara, terutama yang melakukan pelanggaran kasat mata seperti tidak memakai helm atau kendaraan tanpa kelengkapan standar.
Kabid Darat Dinas Perhubungan Kota Pekanbaru, Khairunnas, menyampaikan bahwa penertiban ini juga menyasar armada angkutan barang yang seringkali mengabaikan aspek kelaikan jalan.
“Masih banyak kendaraan yang tidak laik jalan. Melalui kolaborasi seperti ini, kita berharap dapat menekan pelanggaran secara signifikan,” katanya.
Sementara itu, Camat Tuah Madani, Abdul Barri, menyampaikan apresiasi terhadap langkah terpadu aparat dan instansi terkait.
“Kami mendukung penuh langkah terpadu ini. Ketertiban lalu lintas adalah tanggung jawab bersama,” tuturnya.
Dirlantas Polda Riau, Kombes Pol Taufiq Lukman Nurhidayat, dalam arahannya kepada seluruh masyarakat Riau, mengajak agar kepatuhan berlalu lintas tidak semata karena adanya razia, tetapi menjadi bagian dari budaya hidup.
“Mari jadikan disiplin berlalu lintas sebagai cermin kepedulian kita terhadap keselamatan diri dan orang lain,” tegasnya.
Operasi Patuh Lancang Kuning 2025 bukan sekadar rutinitas tahunan, tetapi momentum membangun kembali kesadaran kolektif masyarakat Riau terhadap pentingnya keselamatan berlalu lintas. Dengan mengedepankan pendekatan teknologi, edukasi, dan penindakan yang humanis, diharapkan angka pelanggaran dan kecelakaan dapat ditekan secara signifikan.