- Pertamina Patra Niaga Sumbagut Pastikan Stok BBM dan LPG Aman Saat Libur Panjang HUT RI ke-80
- Bank Indonesia Riau dan BMPD Gelar Pekan QRIS Nasional, Dorong Digitalisasi Transaksi
- Terpantau di Medsos, Kapolsek Kandis Silaturahmi dengan Pimpinan Ponpes Jabal Nur
- Diduga Hilang Konsentrasi, Mahasiswi 20 Tahun Tewas di Jalan Soebrantas
- Gajah Sumatera Ikut Meriahkan Upacara HUT ke-80 RI di BBKSDA Riau
- Polda Riau Gelar Grand Final Lomba Cipta dan Baca Puisi Semarakkan HUT ke-80 RI
- Kapolri Lantik Komjen Pol Dedi Prasetyo sebagai Wakapolri
- Polres Rohil Gelar Olahraga Bersama dan Lomba Rakyat Meriahkan HUT RI ke-80
- Dorong Keberlanjutan, Pertamina Patra Niaga Sumbagut Benahi Tata Kelola Agen BBM Industri
- Kabar Duka, Komedian dan Presenter Mpok Alpa Meninggal Dunia Setelah Berjuang Lawan Kanker
Menteri Bahlil Lahadalia Kunjungi Pangkalan LPG di Pekanbaru, Distribusi dan Stok Aman

Keterangan Gambar : Foto : fn Indonesia
FN Indonesia Pekanbaru - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia melakukan kunjungan ke pangkalan LPG 3 kg di Jalan Tengku Bey, Kelurahan Simpang Tiga, Kecamatan Bukit Raya, Pekanbaru, Riau, Rabu, (5/2/2025).
Kunjungan ini memastikan stok LPG aman dan harga LPG bersubsidi tetap terkendali serta berjalan sesuai kebijakan pemerintah.
Turut hadir dalam kunjungan ke pangkalan LPG tersebut Executive General Manager (EGM) Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Freddy Anwar.
“Alhamdulillah, hari ini saya di Riau di pangkalan ini bagus sekali, harganya Rp18 ribu. Rp 18 ribu itu rakyat beli langsung di Kota Pekanbaru. Nah ini yang pemerintah mau seperti ini, jadi harga masyarakat itu harus dapat dengan harga di bawah Rp20 ribu," ujar Bahlil di Pangkalan LPG 3 kg Yusmaniar, yang merupakan Pangkalan resmi Pertamina.
Terkait pengawasan LPG bersubsidi, Kementerian ESDM berencana membentuk badan khusus untuk mengawasi distribusi dan penyaluran LPG 3 kg, seperti yang telah dilakukan terhadap subsidi bahan bakar minyak (BBM).
"Kami jujur dari Kementerian ESDM yang memberikan tugas kepada Pertamina Patra Niaga, ini sekarang lagi berkoordinasi. Saya akan membentuk badan khusus untuk melakukan penataan dan pengawasan pengelolaan penyaluran LPG supaya rakyat betul-betul dapat harganya yang pas, terjangkau, sesuai dengan pemerintah," kata Bahlil.
Ia memastikan golongan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), tetap dapat membeli LPG 3 Kg dengan harga terjangkau.
"Jadi untuk saudara-saudara saya UMKM, tetap kita harus kasih. Jadi nanti kita akan buat juga aturan mainnya. Memang mereka diberikan berbeda dengan konsumsi rumah tangga biasa. Karena pasti mereka mau jual bakso, mau jual mie goreng, mau jual pisang goreng, atau goreng-gorengan. Ini kita harus melakukan berbeda dan saya mendukung UMKM harus diberikan berbeda dengan masyarakat biasa," jelasnya.
Bahlil menjelaskan bahwa kebijakan mengenai pengecer tidak dibatalkan, melainkan ditata ulang dengan menaikkan status pengecer menjadi subpangkalan. Hal ini bertujuan agar transaksi dapat dikontrol melalui sistem digital yang telah disiapkan oleh PT Pertamina.
"Dengan pengecer naik menjadi subpangkalan, itu sudah akan dimasukkan aplikasinya. Supaya kita tahu dia jual ke siapa, harganya berapa, supaya tidak ada mark up dan tidak dijual ke oplosan," ujarnya.
Sementara itu, Executive General Manager (EGM) Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Freddy Anwar memastikan distribusi dan stok LPG 3 kg dalam keadaan aman dan tersedia di Riau. Selain itu, pihaknya siap menjalankan regulasi atau teknis pelaksanaan dalam pendistribusian LPG 3 kg.
“Kami imbau agar masyarakat jangan panic buying, stok LPG aman di pangkalan dan harga LPG 3 kg juga dijual sesuai dengan HET (Harga Eceran Tertinggi) yang ditetapkan pemerintah," ucap Freddy.