- Bangga! Mahasiswa PCR Torehkan Prestasi di Ajang Pilmapres LLDIKTI Wilayah XVII 2025
- Polsek Kandis Bekuk Dua Pengedar Shabu, 11,21 Gram Barang Bukti Diamankan
- Deteksi Dini Cegah Kamtib, Lapas Pekanbaru Intensifkan Razia Kamar Hunian
- Kapolda Riau Tegaskan Pentingnya Kesadaran Kolektif dalam Penyelamatan TNTN
- Satgas PKH Kembali Selamatkan 311 Hektar Lahan di TNTN, Masyarakat Serahkan Sukarela
- Sinergi TNI-Polri, Danramil dan Camat Sambangi Polsek Pekanbaru Kota Rayakan HUT Bhayangkara 2025
- Presiden Beri Penghargaan Bergengsi kepada Divisi Humas Polri dan Enam Satuan Kerja Lain
- Hari Bhayangkara ke-79 di Kediaman Gubernur Riau, Tampilkan Wajah Baru Polri yang Humanis dan Inklusif
- 95 Personel Polresta Pekanbaru Naik Pangkat, Kapolresta: Ini Amanah untuk Tingkatkan Pengabdian
- Dirgahayu Polri ke-79! PSMTI Riau: Polri Milik Rakyat, Teruslah Mengabdi untuk Negeri
Kemenlu RI : Tiga WNI Jadi Korban Luka-Luka Akibat Gempa di Turki

Keterangan Gambar : Gempa
FN-Indonesia.com. Jakarta - Senin (6/2/23). Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI melaporkan tidak ada Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban meninggal akibat gempa Turki.
“Tiga orang WNI mengalami luka-luka, (yaitu) satu orang di Kahramanmaras dan dua orang di Hatay. Saat ini sudah dirujuk ke rumah sakit terdekat,” ungkap Direktur Perlidungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemenlu RI, Judha Nugraha dikutip dari rri.co.id.
Dalam pernyataannya, KBRI menegaskan telah berkoordinasi dengan otoritas lokal di Turki beserta Satgas Perlindungan WNI dan PPI di sekitar lokasi untuk menangani WNI yang terdampak. Setidaknya terdapat sekitar 6500 WNI yang terdata tinggal di seluruh Turki.
Baca Lainnya :
- Polda Aceh Bangun Sinergi Melalui Perlombaan Mancing Presisi 20230
- Gaziantep Turki di guncang Gempa dahsyat Magnitudo 7,80
- KSDA Riau Selidiki Informasi Penampakan Harimau Sumatera0
- Prakiraan Cuaca Provinsi Riau, 5 Februari 20230
- Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), Indonesia Sambut Timor Leste untuk Pertama Kali0
“Sebagian besar berstatus pelajar dan mahasiswa. Sebagian lainnya adalah WNI yang menikah dengan warga setempat serta pekerja di organisasi internasional,” jelasnya.