- Polda Riau Gelar FGD Program JALUR Bersama Forkopimda, Dorong Kesejahteraan Warga Pesisir
- Polantas Riau Masuk Sekolah, Edukasi Tertib Lalu Lintas dan Cinta Lingkungan di Yayasan Al Huda Pekanbaru
- Operasi Patuh Lancang Kuning 2025: Polda Riau Tindak 65 Pelanggaran Lalu Lintas dengan Teknologi ETLE
- Jumat Curhat Polda Riau, Menyerap Aspirasi Warga Lewat Pendekatan Humanis, Sinergi dan Solusi
- Satlantas Polresta Pekanbaru Sosialisasikan Operasi Patuh LK 2025 di SMK Akbar
- Generasi Gen Z Cinta Lingkungan, Polda Riau Ajak Siswa SMK Labor Tanam Pohon dan Jaga Hutan
- Menteri P2MI Tanam Pohon Gaharu di Mapolda Riau, Simbol Perlawanan Terhadap Perdagangan Orang
- Polda Riau Ungkap Sindikat TPPO, Menteri Karding: Kejar dan Adili Otak Penyelundupan
- Lemdiklat Polri Gelar Sosialisasi Penjaringan Minat dan Bakat Beasiswa S2/S3 LPDP di Polda Riau
- Satgas Gakkum Operasi Patuh LK 2025 Jaring 75 Pelanggaran Lalu Lintas dengan ETLE Mobile
Kapolda Riau Resmi Buka Operasi Patuh LK 2025, Fokus pada Edukasi dan Penindakan

Keterangan Gambar : Foto : fn Indonesia
FN Indonesia Pekanbaru – Kapolda Riau Irjen Pol Herry Heryawan secara resmi membuka Operasi Keselamatan Lancang Kuning 2025 melalui apel gelar pasukan yang berlangsung di halaman Mapolda Riau pada Senin pagi (14/7/2025). Operasi ini mengusung tema “Tertib Berlalu Lintas Demi Terwujudnya Indonesia Emas”.
Operasi Keselamatan akan dilaksanakan selama 14 hari ke depan di seluruh wilayah Provinsi Riau, melibatkan Ditlantas Polda Riau dan jajaran Satlantas Polres. Tanda dimulainya operasi ditandai dengan pemasangan pita kepada perwakilan personel Polantas, TNI, dan Dinas Perhubungan.
“Operasi ini bertujuan untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas melalui pendekatan edukatif, humanis, serta pemanfaatan teknologi seperti ETLE (Electronic Traffic Law Enforcement),” ucap Irjen Herry.
Ia menjelaskan bahwa Operasi Keselamatan merupakan bagian dari program nasional yang dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia sesuai instruksi Mabes Polri. Operasi ini fokus pada lima pilar keselamatan, yakni, Sistem transportasi yang berkeselamatan, Jalan yang berkeselamatan, Kendaraan yang berkeselamatan, Pengguna jalan yang berkeselamatan dan Penanganan kecelakaan secara profesional dan kolaboratif
Dalam evaluasi singkat, disebutkan bahwa pada tahun 2024 tercatat sebanyak 4.283 penindakan pelanggaran lalu lintas. Tahun ini, angka tersebut mengalami penurunan. Operasi tahun ini juga menggunakan perangkat ETLE mobile, yang memfokuskan pengawasan pada pelanggaran seperti, Penggunaan handphone saat berkendara, Berboncengan lebih dari dua orang, Tidak menggunakan sabuk pengaman, Melawan arus, Melebihi batas kecepatan, Pelanggaran over dimensi dan over loading (ODOL)
Kapolda menekankan pentingnya penertiban kendaraan luar Riau yang beroperasi di wilayah provinsi. “Kendaraan dari luar Riau tetap akan ditindak dan didata. Kami mendorong agar kendaraan yang aktif di Riau menggunakan pelat nomor BM,” tegasnya.
Tindakan tegas juga akan diterapkan terhadap truk ODOL yang merusak jalan dan mengganggu keselamatan pengguna jalan lainnya.
Irjen Herry menginstruksikan seluruh jajaran lalu lintas untuk mengedepankan pendekatan humanis. Penegakan hukum, katanya, menjadi langkah terakhir setelah upaya preemtif, edukatif, dan preventif dilakukan.
“Polisi tidak bisa bekerja sendiri. Ini aksi kolaboratif yang membutuhkan peran aktif dari seluruh stakeholder. Hindari pungli, lakukan tindakan secara humanis, dan utamakan keselamatan masyarakat,” pesannya mengakhiri sambutannya. (***)