- Terpantau di Medsos, Kapolsek Kandis Silaturahmi dengan Pimpinan Ponpes Jabal Nur
- Diduga Hilang Konsentrasi, Mahasiswi 20 Tahun Tewas di Jalan Soebrantas
- Gajah Sumatera Ikut Meriahkan Upacara HUT ke-80 RI di BBKSDA Riau
- Polda Riau Gelar Grand Final Lomba Cipta dan Baca Puisi Semarakkan HUT ke-80 RI
- Kapolri Lantik Komjen Pol Dedi Prasetyo sebagai Wakapolri
- Polres Rohil Gelar Olahraga Bersama dan Lomba Rakyat Meriahkan HUT RI ke-80
- Dorong Keberlanjutan, Pertamina Patra Niaga Sumbagut Benahi Tata Kelola Agen BBM Industri
- Kabar Duka, Komedian dan Presenter Mpok Alpa Meninggal Dunia Setelah Berjuang Lawan Kanker
- Satlantas Polresta Pekanbaru Gelar Olahraga Bersama Sambut HUT ke-80 RI
- Gerakan Pangan Murah Bersama Bulog, Polda Riau Hadir Di Mapolsek Sukajadi
Insiden Kapal Imigran Tenggelam di Samudra Atlantik, 38 Imigran selamat dan 63 hilang

FN-Indonesia.com. Akibat insiden kapal imigran tenggelam di lepas pantai Tanjung Verde, Samudera Atlantik, Organisasi Internasional untuk Migran (IOM) menyatakan 63 pengungsi diyakini meninggal dunia sementara 38 lainnya berhasil diselamatkan.
Juru bicara IOM Safa Msehli mengatakan bahwa tim pencari menemukan tujuh jenazah, sementara 56 lainnya masih hilang.
"pada Umumnya, ketika orang dilaporkan hilang setelah kapal tenggelam, mereka akan dianggap meninggal," ungkapnya dikutip cnnindonesia, Kamis (17/8/23).
Baca Lainnya :
- Tanam Pohon Ganja, Petani di Aceh di Tangkap Polisi0
- Juara Leagues Cup 2023, Lionel Messi Bawa Inter Miami Meraih Gelar Juara Perdana0
- Hasto Beri Kuliah Umum di Riau, Perguruan Tinggi Harus Jadi City Of Intellect0
- Luncurkan Pos Konsultasi Hukum, Bawaslu : untuk Wujudkan Pemilu Berkualitas0
- Pesawat Jet Jatuh di Malaysia, 10 Orang Tewas0
Hingga saat ini tidak diketahui penyebab kapal tersebut tenggelam karena minim informasi tentang insiden tersebut.
Tim advokasi migrasi Spanyol Walking Borders mengatakan kapal itu adalah kapal penangkap ikan besar, yang disebut pirogue. Kapal itu berlayar dari Senegal pada 10 Juli dengan lebih dari 100 pengungsi dan migran di dalamnya.
Insiden kapal karam itu baru diketahui pada Senin (14/8/23) oleh Walking Borders usai mendapat laporan dari keluarga di Fass Boye, sebuah kota tepi pantai 145km (90 mil) utara ibukota, Dakar.