- Bangga! Mahasiswa PCR Torehkan Prestasi di Ajang Pilmapres LLDIKTI Wilayah XVII 2025
- Polsek Kandis Bekuk Dua Pengedar Shabu, 11,21 Gram Barang Bukti Diamankan
- Deteksi Dini Cegah Kamtib, Lapas Pekanbaru Intensifkan Razia Kamar Hunian
- Kapolda Riau Tegaskan Pentingnya Kesadaran Kolektif dalam Penyelamatan TNTN
- Satgas PKH Kembali Selamatkan 311 Hektar Lahan di TNTN, Masyarakat Serahkan Sukarela
- Sinergi TNI-Polri, Danramil dan Camat Sambangi Polsek Pekanbaru Kota Rayakan HUT Bhayangkara 2025
- Presiden Beri Penghargaan Bergengsi kepada Divisi Humas Polri dan Enam Satuan Kerja Lain
- Hari Bhayangkara ke-79 di Kediaman Gubernur Riau, Tampilkan Wajah Baru Polri yang Humanis dan Inklusif
- 95 Personel Polresta Pekanbaru Naik Pangkat, Kapolresta: Ini Amanah untuk Tingkatkan Pengabdian
- Dirgahayu Polri ke-79! PSMTI Riau: Polri Milik Rakyat, Teruslah Mengabdi untuk Negeri
Belanda Kembalikan Ratusan Benda Bersejarah Milik Indonesia

FN-Indonesia.com. Jakarta – Melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Pemerintah Belanda telah menyerahkan berbagai barang koleksi bersejarah milik Indonesia kepada pemerintah di Museum Volkenkunde, Leiden, Belanda.
“Ada beberapa agenda yang dilakukan pemerintah, selain penyerahan barang koleksi bersejarah dari Belanda, yaitu tanda tangan dokumen," ujar Ketua Tim Repatriasi Koleksi Asal Indonesia di Belanda I Gusti Agung Wesaka Puja dalam keterangan di Jakarta, Selasa (10/7/23).
Penandatanganan dokumen dilakukan mengenai Pengaturan Teknis (Technical Arrangement) dan Pengakuan Pengalihan Hak dari Kerajaan Belanda ke Republik Indonesia.
Baca Lainnya :
- Pria yang Sebar Foto Syur Mantan Pacar di Pekanbaru Ditangkap, Ternyata Kesal Diputusin0
- Razia balap liar 12 unit Ranmor di amankan dijalan Naga Sakti Pekanbaru0
- 31 Saksi Diperiksa, ledakan Kilang Minyak Pertamina Dumai0
- Laka Tunggal Dua Mahasiswa KKN Unri Tewas Kecelakaan Masuk Jurang0
- Pesan Wakapolda Riau, Brigjen Rahmadi Saat Memimpin Apel Operasi Patuh Lancang Kuning 2023 0
Repatriasi koleksi asal Indonesia di Belanda bisa dilakukan berkat kerja sama dan kerja keras kedua komite repatriasi serta dukungan kedua pemerintah.
“Kami telah memulai upaya repatriasi ini sejak dua tahun lalu. Benda cagar budaya dari Belanda akan segera diserahterimakan kembali ke Indonesia,” tutur Wesaka.
Wesaka menjelaskan, setelah melalui serangkaian penelitian dari para ahli nantinya empat koleksi artefak yakni 132 koleksi benda seni Bali Pita Maha, Patung Singasari, pusaka kerajaan Lombok, dan keris Puputan Klungkung akan dikembalikan ke Indonesia.
Sebanyak 132 benda seni Bali itu antara lain lukisan, ukiran kayu, serta benda-benda perak, dan tekstil para maestro seniman kelompok seni Pita Maha yang didirikan pada 29 Januari 1936 oleh Tjokorda Gde Agung Sukawati, I Gusti Nyoman Lempad, Walter Spies, dan Rudolf Bone.
Sedangkan empat patung Singasari di Museum Volkenkunde, Leiden, adalah primadona dari abad ke-13 Masehi yang berasal dari Candi Singasari yakni didirikan untuk menghormati kematian Raja Kertanagara.
Keempat arca yang akan kembali ke Indonesia tersebut adalah Durga, Mahakala, Nandishvara, dan Ganesha.
Selain itu ratusan benda yang berasal dari kerajaan Lombok juga dikembalikan dalam repatriasi kali ini bersama dengan sebilah keris dari Kerajaan Klungkung, Bali.
Objek dari Puri Cakranegara, Lombok, itu sebelumnya tersimpan di Tropenmuseum, sedangkan keris Puputan Klungkung sejak lama menjadi koleksi Museum Volkenkunde, Leiden.
Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudtistek Hilmar Farid menjelaskan pemindahan koleksi benda bersejarah ini bukan sekadar pemindahan, melainkan juga mengandung nilai sejarah.
“Ini mengungkap pengetahuan sejarah dan asal-usul benda-benda seni bersejarah yang selama ini belum diketahui masyarakat," kata Hilmar.