- Bangga! Mahasiswa PCR Torehkan Prestasi di Ajang Pilmapres LLDIKTI Wilayah XVII 2025
- Polsek Kandis Bekuk Dua Pengedar Shabu, 11,21 Gram Barang Bukti Diamankan
- Deteksi Dini Cegah Kamtib, Lapas Pekanbaru Intensifkan Razia Kamar Hunian
- Kapolda Riau Tegaskan Pentingnya Kesadaran Kolektif dalam Penyelamatan TNTN
- Satgas PKH Kembali Selamatkan 311 Hektar Lahan di TNTN, Masyarakat Serahkan Sukarela
- Sinergi TNI-Polri, Danramil dan Camat Sambangi Polsek Pekanbaru Kota Rayakan HUT Bhayangkara 2025
- Presiden Beri Penghargaan Bergengsi kepada Divisi Humas Polri dan Enam Satuan Kerja Lain
- Hari Bhayangkara ke-79 di Kediaman Gubernur Riau, Tampilkan Wajah Baru Polri yang Humanis dan Inklusif
- 95 Personel Polresta Pekanbaru Naik Pangkat, Kapolresta: Ini Amanah untuk Tingkatkan Pengabdian
- Dirgahayu Polri ke-79! PSMTI Riau: Polri Milik Rakyat, Teruslah Mengabdi untuk Negeri
5 WNI di tangkap Polisi Malaysia Terkait Perampokan Rumah

FN-Indonesia.com. Jakarta – Pada 6 Maret 2023, Polisi Malaysia menangkap Para tersangka perampokan dalam operasi khusus yang diberi nama sandi Ops Rantu.
Lima warga negara Indonesia (WNI) ditangkap di Malaysia diantaranya empat laki-laki dan seorang perempuan, sehubungan dengan serentetan perampokan sejumlah rumah di Selangor dan Negeri Sembilan.
Dalam keterangannya, Kepala Polisi Selangor Hussein Omar Khan mengatakan bahwa geng perampok tersebut diyakini bertanggung jawab atas setidaknya tujuh kasus pembobolan rumah di Kajang, Sepang dan Seremban.
Baca Lainnya :
- Kuatkan Kerja Sama di Lima Sektor, Mendag Zulkifli Hasan : India merupakan mitra strategis Indonesia0
- ASOPS Kapolri Periksa Perlengkapan Penanggulangan Bencana Karhutla di Riau0
- Terkait Ancaman Pembunuhan Band Radja, Kepolisian Malaysia Tahan 2 Pria0
- Demi membela Ibu kandung, seorang anak tega bacok leher ayah tiri0
- Bawaslu Dirikan Posko Pengaduan Keliling Demi Hak Pilih Masyarakat di Car Free Day0
"Kami menahan para tersangka, berusia antara 39 dan 49 tahun, setelah penggerebekan di sebuah flat di Sungai Besi. Mereka bertanggung jawab atas tujuh kasus termasuk pembobolan rumah di Kajang pada 24 Februari. Kami menyita berbagai barang termasuk ponsel, uang tunai, dan perhiasan," ungkap Hussein dalam konferensi pers di Mapolsek Selangor, Selasa (14/3/23).
Pihak kepolisian mengungkapkan bahwa hasil investigasi menyebutka para tersangka beroperasi pada tengah malam dan hanya dengan kurun waktu sekitar 30 menit untuk melakukan aksinya, sementara akumulasi kerugian dari pembobolan rumah-rumah ini tidak besar, tapi trauma yang mereka timbulkan pada para korbannya tidak dapat diukur.
"Para tersangka menggunakan senjata tajam seperti parang, Mereka mengikat para korban sebelum mencuri barang-barang berharga termasuk perhiasan dan uang tunai. Mereka mengancam para korban dengan todongan sajam sebelum mereka mengikat para korban yang membuat para korban trauma" jelas Hussein.
Lebih lanjut, Hussein mengatakan peran para WNI itu dalam setiap pembobolan, keempat pria menjadi eksekutor, sementara tersangka perempuan diyakini bertanggung jawab menjual barang curian ke pegadaian.