- Ajak Srikandi Polwan, Kapolres Rohil Tanamkan Semangat Green Policing kepada Generasi Z di SMAN 2 Tanah Putih
- Tragis! Diduga Dibuang Orang Tua, Mayat Bayi Baru Lahir di Kampar Tewas dengan Luka Gigitan Anjing
- Hari Santri 2025, Kapolres Kampar: Momentum HSN Jadi Modal Utama Pembangunan dan Pilar Peradaban Bangsa
- 90 Pekerja Migran Bermasalah di Pulangkan dari Malaysia, 1 Diantaranya Hamil 8 Bulan
- Tim RAGA Res Polres Kampar Gencar Patroli Malam, Antisipasi Balap Liar dan Premanisme
- Kapolres Rohil Pimpin Patroli Tim RAGA, Tegas Berantas Premanisme dan Geng Motor
- Usai Divonis 17 Tahun, Gembong Narkoba Mak Gadih Kini Djerat Kasus Pencucian Uang Rp5,4 Miliar
- InJourney Airports Ramah Difabel, Bandara SSK II Salurkan Bantuan Kacamata Baca untuk Siswa Pekanbaru
- Cegah Kenaikan Harga Beras, Polres Kampar dan Satgas Pangan Sidak Sejumlah Mini Market di Bangkinang
- Kapolres Rohil Salurkan Bantuan Sosial di Daerah Pesisir Terpencil Lewat Program Jelajah Riau Untuk Rakyat (JALUR)
Dua Harimau Sumatera Serang Warga di Inhu, Korban Selamat Setelah Lawan Balik

Keterangan Gambar : Foto : google (Dok Restorasi Ekosistem Riau)
FN Indonesia Indragiri Hulu - Peristiwa interaksi negatif antara manusia dan satwa liar kembali terjadi di wilayah Riau. Kali ini, dua ekor Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) menyerang seorang warga di Dusun Nunusan, Desa Rantau Langsat, Kecamatan Batang Gansal, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Senin (20/10/2025) sekitar pukul 09.00 WIB.
Korban bernama Butet (27), warga setempat, mengalami luka di pergelangan kaki kiri dan lutut kanan akibat serangan dua ekor harimau tersebut. Lokasi kejadian berada di Sungai Balam, Dusun Nunusan, yang termasuk Zona Tradisional Kawasan Taman Nasional Bukit Tiga Puluh (TNBT) wilayah yang dikenal sebagai habitat alami Harimau Sumatera.
Baca Lainnya :
- Bawa 10 Kg Sabu dari Jaringan Internasional, Kurir Dibekuk Ditresnarkoba Polda Riau0
- Tanam Pohon di Sekolah, Polsek Batu Hampar Tanamkan Nilai Cinta Lingkungan Lewat Sosialisasi Green Policing0
- Lewat Patroli Malam dan Cek Pos Satkamling, Kapolsek Kandis Pastikan Lingkungan Tetap Aman dan Kondusif0
- Kejari Kuansing Bongkar Dugaan Korupsi Proyek Mangkrak Senilai Rp53 Miliar, Eks Ketua DPRD Jadi Tersangka0
- Kapolres Rohil Sosialisasi Program Kapolda Riau Green Policing untuk Wujudkan Pemolisian Ramah Lingkungan0
Kepala Bidang Teknis Balai Besar KSDA Riau, Ujang Holisudin, menjelaskan bahwa sebelum serangan terjadi, korban sebenarnya sempat mendengar suara khas harimau yang menandakan keberadaan satwa tersebut. Namun, karena sudah terbiasa mendengar suara itu saat beraktivitas di hutan, korban mengabaikannya.
“Korban saat itu sedang memanen damar untuk menambal perahu. Harimau dewasa tiba-tiba muncul dan menyerang bagian pergelangan kaki kirinya, sementara seekor anak harimau menggigit lutut kanannya. Dugaan kami, harimau dewasa tersebut sedang mengajari anaknya berburu,” terang Ujang Holisudin.
Meski diserang, korban berhasil menyelamatkan diri dengan memukul wajah anak harimau, sehingga satwa muda itu terpental. Melihat anaknya terpukul, harimau dewasa langsung melepaskan cengkeramannya dan mundur menjauh ke dalam hutan.

Setelah serangan itu, korban berjalan kaki sejauh beberapa kilometer menuju Dusun Nunusan dan tiba sekitar pukul 12.00 WIB. Warga yang mengetahui kejadian tersebut segera mengevakuasi korban ke Desa Rantau Langsat, sebelum akhirnya dirujuk ke Puskesmas Siberida pukul 14.30 WIB, lalu ke RSUD Indrasari Rengat pukul 15.30 WIB untuk mendapatkan perawatan intensif.
Menanggapi kejadian ini, Tim Balai Besar KSDA Riau langsung berkoordinasi dengan Balai Taman Nasional Bukit Tiga Puluh (TNBT) selaku pengelola kawasan konservasi. Tim gabungan segera menuju lokasi untuk memantau kondisi lapangan serta memberikan imbauan kepada masyarakat agar lebih berhati-hati dalam beraktivitas di kawasan hutan.
“Tim kami sudah menemui korban dan keluarganya, serta mengingatkan masyarakat agar selalu waspada dan tidak beraktivitas sendirian di wilayah yang menjadi habitat harimau. Kejadian ini menjadi pengingat penting bahwa manusia dan satwa liar harus sama-sama menjaga jarak demi keselamatan,” tambah Ujang. (F)











