- Sinergi Polisi, TNI dan BPBD Riau Bekerja Sama Atasi Karhutla di Kecamatan Kubu Rohil
- Ikut Aksi Pemadaman, Kapolda Riau Beri Peringatan Keras kepada Pelaku Pembakaran Hutan di Rohil
- Polisi Ringkus Seorang Pelaku Dugaan Pembakaran Lahan di Desa Kalimanting
- Polda Riau Gelar FGD Program JALUR Bersama Forkopimda, Dorong Kesejahteraan Warga Pesisir
- Polantas Riau Masuk Sekolah, Edukasi Tertib Lalu Lintas dan Cinta Lingkungan di Yayasan Al Huda Pekanbaru
- Operasi Patuh Lancang Kuning 2025: Polda Riau Tindak 65 Pelanggaran Lalu Lintas dengan Teknologi ETLE
- Jumat Curhat Polda Riau, Menyerap Aspirasi Warga Lewat Pendekatan Humanis, Sinergi dan Solusi
- Satlantas Polresta Pekanbaru Sosialisasikan Operasi Patuh LK 2025 di SMK Akbar
- Generasi Gen Z Cinta Lingkungan, Polda Riau Ajak Siswa SMK Labor Tanam Pohon dan Jaga Hutan
- Menteri P2MI Tanam Pohon Gaharu di Mapolda Riau, Simbol Perlawanan Terhadap Perdagangan Orang
Sinergi Polisi, TNI dan BPBD Riau Bekerja Sama Atasi Karhutla di Kecamatan Kubu Rohil

Keterangan Gambar : Foto : hms Polda Riau
FN Indonesia Rokan Hilir - Aparat Kepolisian, TNI hingga Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau berkolaborasi bersama dalam upaya penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kabupaten Rokan Hilir (Rohil). Sebanyak 98 personel turun berjibaku memadamkan titik api yang ada di Kelurahan Sei Gajah Induk, Kecamatan Kubu.
"Hari ini kita bersama-sama dengan personel yang ada mengoptimalkan kolaborasi yang terjalin selama ini untuk sama-sama memitigasi karhutla yang ada di sini, di Sei Gajah dan Kubu," kata Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan di lokasi, Sabtu (19/7/2025).
Titik api pertama kali muncul di lokasi sekitar 5 hari yang lalu. Kondisi cuaca dan angin yang kencang membuat kebakaran meluas hingga seluas 100 hektare.
Herry Heryawan menyampaikan upaya yang dilakukan oleh jajaran sudah maksimal. Hari ini, Irjen Herry Heryawan bersama Bupati Rohil Bistamam, dan juga Dandim 0321 Rohil Letkol Inf Diki Apriyadi, hadir untuk menguatkan upaya kolaborasi tersebut.
"Mudah-mudahan dengan bantuan doa dan dukungan kerja keras dari semua unsur terkait, kita bisa segera selesaikan memadamkan api agar tidak melebar ke tempat lain dan tidak memperburuk citra kita di mata nasional maupun internasional," jelasnya.
Jenderal bintang dua itu menyampaikan apresiasi kepada seluruh personel gabungan yang telah berupaya memadamkan api selama berhari-hari. Herry Heryawan dan Forkopimda hadir untuk memberikan dukungan moril.
"Jadi Hari ini, saya langsung bersama kapolres, dan dandim yang sudah dari kemarin berjibaku. Hari ini saya hadir untuk memberikan dukungan moril kepada personel kita yang ada di sini," ungkapnya.
Irjen Herry menyampaikan dukungan sarana dan prasarana untuk memadamkan api sudah memadai. Pihaknya akan melihat perkembangan ke depan, bila diperlukan akan meminta dukungan water bombing menggunakan helikopter.
"Sarana prasarana masih memadai, masih cukup. Nanti kita lihat perkembanganya kalau sampai 7 hari atau satu minggu ke depan, kita akan lakukan meminta bantuan termasuk water bombing yang selama ini sudah dibantu baik dari perusahaan maupun TNI AU," tuturnya.
Peringatan Tegas ke Pelaku
Kapolda menegaskan pihaknya akan melakukan tindakan tegas terhadap pelaku pembakaran hutan. Polda Riau akan melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk menetapkan tersangka dalam kasus ini.
"Jadi pada kesempatan ini saya sampaikan, saya selaku pimpinan Polda Riau akan melakukan tindakan tegas, upaya hukum, termasuk mencari siapa yang melakukan pembakaran pertama kali, titik apinya dari mana. Setelah ini saya akan panggil kepala desa dan pihak terkait, siapa yang membuka lahan dan segera kita tentukan tersangkanya. Ini nggak main-main," tegas irjen pol Herry.
Lebih lanjut pihaknya akan terus melakukan edukasi dan sosialisasi untuk menumbuhkan kesadaran kolektif di masyarakat akan dampak dari pembakaran hutan. Ia mengajak seluruh pihak untuk melakukan upaya pencegahan bencana karhutla agar sejarah kabut asap tidak terulang kembali.
"Ini kan tuah, kekayaan alam. Kekayaan alam ini harus kita jaga bersama. Kalau kekayaan alam tidak bisa kita jaga bersama maka citra, status, identitas kita jelek. Stigma ini sudah terbangun, Riau ini penghasil asap. Kita bersama-sama, bukan hanya TNI-Polri, tetapi semua komponen masyarakat, perlu kolaborasi, kerja sama termasuk media," pungkasnya. (***)